Serangan artileri yang dilancarkan militer Rusia menghantam sebuah supermarket di kota Kostyantynivka di Ukraina bagian timur pada Jumat (9/8) waktu setempat. Sedikitnya dua orang tewas dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (9/8/2024), kota Kostyantynivka berada di area garis depan Donetsk, yang menjadi lokasi pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia sejak invasi dilancarkan Moskow tahun 2022 lalu.
"Dua orang tewas dan 17 orang lainnya luka-luka. Ini adalah informasi terbaru mengenai serangan terhadap Kostyantynivka," tutur gubernur setempat, Vadim Filashkin, dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi kejadian terus berlanjut," imbuhnya.
Sejumlah gambar dari situs yang dibagikan oleh Filashkin dalam postingan Telegram-nya menunjukkan kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari sebuah bangunan yang hancur.
Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, mengecam serangan Rusia tersebut sebagai "aksi teror Rusia".
"Serangan terhadap supermarket di Kostyantynivka adalah aksi teror Rusia lainnya. Hanya perang melawan warga sipil yang mereka tahu," sindir Yermak dalam pernyataannya via media sosial X.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Pasukan Rusia menguasai sebagian besar wilayah Donetsk, yang terletak di area timur Ukraina. Area-area yang masih dikuasai Ukraina sering menjadi target serangan udara dan gempuran pasukan Rusia.
Wilayah tersebut menjadi salah satu area pertempuran terpanas karena Moskow menargetkan wilayah-wilayah yang mengarah ke pusat logistik strategis di Pokrovsk, bagian timur Ukraina.
Serangan Moskow yang menghantam supermarket di Ukraina ini terjadi setelah pasukan militer Kyiv bergerak masuk ke wilayah Rusia, tepatnya di Kursk yang berjarak 20 kilometer dari perbatasan.
Laporan Reuters yang mengutip sejumlah pejabat Rusia menyebut sekitar 1.000 tentara Ukraina menyerbu perbatasan Rusia pada Selasa (6/8) dini hari, dengan melibatkan tank dan kendaraan lapis baja, yang dilindungi oleh kawanan drone dan tembakan artileri tanpa henti.
Penyerbuan yang mengejutkan Kremlin itu, menurut Reuters, tercatat sebagai salah satu serangan terbesar Ukraina terhadap Rusia sejak perang dimulai pada Februari 2022. Presiden Viadimir Putin marah dan mengecam penyerbuan itu sebagai "provokasi skala besar".
(nvc/ita)