"Penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas, menggantikan Ismail Haniyeh, menjadi alasan kuat lainnya untuk segera melenyapkannya dan menghapus organisasi keji ini dari muka bumi," tegas Katz dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (7/8/2024).
Pernyataan Katz itu disampaikan setelah kelompok Hamas, yang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengumumkan Sinwar akan menggantikan Haniyeh sebagai pemimpin biro politik mereka. Sinwar sebelumnya menjabat sebagai pemimpin Hamas untuk wilayah Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kerusuhan Meluas, Inggris Siagakan Ribuan Polisi Antihuru-hara
Ribuan polisi antihuru-hara Inggris dikerahkan untuk menghadapi potensi pecahnya kekerasan terbaru saat kerusuhan semakin meluas di negara itu. Kerusuhan yang kini menyelimuti sejumlah wilayah Inggris dipicu oleh penikaman yang menewaskan tiga bocah, yang diwarnai penyebaran informasi keliru.
Seperti dilansir AFP, Rabu (7/8/2024), kelompok-kelompok sayap kanan merencanakan unjuk rasa di lebih dari 30 lokasi, dengan para pengacara imigrasi dan gedung-gedung yang menampung pencari suaka ditetapkan sebagai target utama.
Rencana unjuk rasa yang dibahas via aplikasi pesan Telegram itu bocor ke media Inggris.
- Hamas Tunjuk Yahya Sinwar Jadi Pemimpin, Pesan Kuat untuk Israel!
Kelompok Hamas menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai pengganti pemimpin politik Ismail Haniyeh, yang dibunuh di Teheran, Iran, minggu lalu. Demikian diumumkan kelompok milisi Palestina itu pada hari Selasa (7/8) waktu setempat.
Sebelumnya, Israel menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menjadikannya salah satu militan paling dicari Israel.
Sinwar dilaporkan bersembunyi di Gaza, sementara Israel terus berupaya untuk membunuhnya sejak dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober.
(ita/ita)