Konfirmasi militer Israel bahwa mereka telah membunuh Deif muncul sehari setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang diumumkan oleh Garda Revolusi Iran dan Hamas.
"IDF (Tentara Israel) mengumumkan bahwa pada tanggal 13 Juli 2024, jet tempur IDF menyerang di wilayah Khan Yunis, dan setelah penilaian intelijen, dapat dipastikan bahwa Mohammed Deif tewas dalam serangan itu," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Instagram Hapus Ucapan Duka Kematian Ismail Haniyeh, PM Malaysia Geram!
Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim geram dan melontarkan peringatan keras kepada Meta Platforms Inc (Meta) agar tidak menjadi alat rezim Zionis Israel. Gara-garanya, unggahannya terkait ucapan duka cita terhadap kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah dihapus Instagram.
Dilansir The Star dan Bernama, Kamis (1/8/2024), dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.
Anwar menyatakan bahwa tidak masuk akal untuk menganggap unggahan yang menghormati seorang pejuang yang berjuang untuk membebaskan tanah airnya dari penindasan dan penderitaan sebagai hal yang berbahaya.
- Pembunuhan Pemimpin Hamas Ekspos Kegagalan Besar Keamanan Iran!
Para pengamat mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran memberikan pukulan telak bagi aparat keamanan Iran. Insiden ini disebut mengekspos kerentanan yang parah dan menunjukkan dalamnya penetrasi intelijen asing di wilayah Republik Islam tersebut.
Kelompok Hamas mengatakan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan Israel di wilayah Iran, saat ia menghadiri upacara pelantikan presiden baru negara tersebut, Masoud Pezeshkian. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan Haniyeh dan seorang pengawal tewas setelah kediaman mereka di Teheran diserang rudal.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (1/8/2024), para analis mengatakan bahwa pembunuhan tersebut mengirimkan pesan yang jelas kepada Iran dan sekutunya: mereka tidak berada di luar jangkauan Israel, bahkan di Teheran sekalipun. Hal itu juga menyoroti sejauh mana kemampuan intelijen Israel di dalam wilayah Iran.
(ita/ita)