Instagram Hapus Ucapan Duka Kematian Ismail Haniyeh, PM Malaysia Geram!

Instagram Hapus Ucapan Duka Kematian Ismail Haniyeh, PM Malaysia Geram!

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 01 Agu 2024 11:54 WIB
Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim speaks during an event at the Australian National University (ANU) in Canberra on March 7, 2024. (Photo by DAVID GRAY / AFP)
PM Malaysia Anwar Ibrahim (Foto: AFP/DAVID GRAY)
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim geram dan melontarkan peringatan keras kepada Meta Platforms Inc (Meta) agar tidak menjadi alat rezim Zionis Israel. Gara-garanya, unggahannya terkait ucapan duka cita terhadap kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, telah dihapus Instagram.

Dilansir The Star dan Bernama, Kamis (1/8/2024), dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Kamis (1/8), Anwar mengecam tindakan Meta sebagai tindakan yang tidak menghormati dan menghina perjuangan rakyat Palestina karena telah menghapus video, pesan belasungkawa, dan kritik terkait pembunuhan Ismail Haniyeh.

Anwar menyatakan bahwa tidak masuk akal untuk menganggap unggahan yang menghormati seorang pejuang yang berjuang untuk membebaskan tanah airnya dari penindasan dan penderitaan sebagai hal yang berbahaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peringatan keras saya kepada Meta - jangan menjadi pengecut dan alat rezim Zionis Israel yang menindas!" katanya.

Terungkap bahwa tiga unggahan di akun Instagram Anwar, yang mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh dan membagikan foto-foto pertemuan dengan pemimpin Hamas tersebut, telah dihapus dari platform media sosial tersebut.

ADVERTISEMENT

Penghapusan unggahan-unggahan ini disertai dengan keterangan "Individu dan organisasi yang berbahaya".

Sebelumnya pada hari Rabu (31/7), Kantor Perdana Menteri Malaysia telah mengecam tindakan Meta yang menghapus foto-foto pertemuan Anwar dengan para pemimpin Hamas di Doha, Qatar, dari Instagram.

Departemen Media dan Komunikasi Strategis Kantor Perdana Menteri, dalam sebuah unggahan di Facebook, menyatakan bahwa tindakan ini jelas-jelas menunjukkan diskriminasi terhadap situasi di Palestina dan para pemimpinnya.

"Sehubungan dengan hal ini, kami menuntut penjelasan tentang masalah ini dan mendesak Meta untuk meminta maaf," kata pernyataan tersebut, yang juga dibagikan di akun-akun media sosial resmi milik Anwar.

Sebelumnya pada tanggal 14 Mei, pemimpin negeri jiran itu juga telah membagikan foto-foto pertemuannya dengan para pemimpin Hamas, termasuk Ismail Haniyeh, di media sosial resminya. Namun, pihak Meta kemudian menghapus unggahan tersebut.

Tindakan ini dikecam secara luas, yang menyebabkan Meta akhirnya mengunggah ulang unggahan tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads