Angkatan Laut China dan Rusia memulai latihan tembak dengan peluru tajam di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa banyak negara. Latihan bersama ini dilakukan saat kedua negara memperkuat hubungan militer dan perdagangan selama beberapa tahun terakhir menyusul sanksi Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/7/2024), Kementerian Pertahanan Moskow mengumumkan bahwa seremoni pembukaan untuk latihan angkatan laut bersama antara China dan Rusia yang bernama "Kerja Sama Maritim - 2024" berlangsung di pelabuhan Zhanjiang, China, pada pekan ini.
Selama manuver laut mereka, sebut Kementerian Pertahanan Rusia, para awak kapal Armada Pasifik Rusia dan kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan latihan pertahanan udara bersama dan latihan anti-kapal selam dengan melibatkan penerbangan anti-kapal selam Angkatan Laut PLA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkatan Laut PLA, seperti dikutip surat kabar pemerintah Beijing, Global Times, menyatakan bahwa kedua negara mengerahkan setidaknya tiga kapal militer masing-masing untuk latihan bersama yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Kantor berita Rusia, RIA, yang mengutip Armada Pasifik Rusia melaporkan bahwa Angkatan Laut Rusia dan Angkatan Laut China menembakkan artileri sebagai bagian dari latihan bersama.
Latihan bersama itu digelar setelah kedua negara menuntaskan patroli angkatan laut gabungan di Pasifik bagian utara, yang menurut Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya melibatkan satu detasemen kapal Armada Pasifik Rusia, termasuk dua kapal korvet Rezky dan Gromky.
"Patroli gabungan China-Rusia telah mendorong kerja sama lebih mendalam dan praktis antara keduanya di berbagai arah dan bidang," tutur Wang Guangzheng dari Armada Zona Selatan Angkatan Laut PLA saat berbicara kepada televisi pemerintah China, CCTV.
"Dan secara efektif meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk bersama-sama merespons ancaman keamanan maritim," sebutnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kapal-kapal yang berpartisipasi dalam latihan bersama itu berangkat dari pelabuhan Zhanjiang di Provinsi Guangdong pada Senin (15/7) waktu setempat. Namun tidak disebutkan secara jelas oleh Angkatan Laut PLA maupun Kementerian Pertahanan Rusia soal lokasi latihan bersama itu digelar.
China mengklaim kendali atas hampir seluruh perairan Laut China Selatan, termasuk Second Thomas Shoal yang menjadi sengketa dengan Filipina. Ketegangan antara Beijing dan Manila telah membuat para pejabat AS memperingatkan China bahwa kewajiban perjanjian pertahanan dengan Filipina sangatlah ketat.
Tahun 2022 lalu, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan "tanpa batas" ketika Presiden Vladimir Putin mengunjungi Beijing hanya beberapa hari sebelum dia mengerahkan ribuan tentara Moskow ke Ukraina. China masih belum mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan malah meningkatkan ekspor ke Moskow untuk menjaga perekonomian negara sekutunya itu tetap bertahan selama perang.