Makin Mesra, China-Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan

Makin Mesra, China-Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 13 Jul 2024 09:54 WIB
The Russian national flag flies in front of the Great Hall of the People before a welcoming ceremony for Russian Prime Minister Mikhail Mishustin in Beijing, China, May 24, 2023. REUTERS/Thomas Peter/Pool
Ilustrasi (Foto: REUTERS/Thomas Peter/Pool)
Jakarta -

Pemerintah China mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan latihan militer bersama dengan Rusia di sepanjang pantai selatannya. Latihan gabungan ini dilakukan setelah aliansi pertahanan NATO bertemu di Washington, AS dan Jepang memperingatkan akan meningkatnya ancaman dari hubungan kuat Beijing dengan Moskow.

Beijing menolak peringatan tersebut dan menganggapnya "tidak bertanggung jawab dan provokatif.".

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/7/2024), Kementerian Pertahanan China mengatakan militernya dan Rusia telah memulai latihan yang disebut Joint Sea-2024 pada awal Juli, yang berlangsung hingga pertengahan bulan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latihan di perairan dan wilayah udara sekitar Zhanjiang, sebuah kota di provinsi Guangdong, China selatan itu, "untuk menunjukkan tekad dan kemampuan kedua belah pihak dalam bersama-sama mengatasi ancaman keamanan maritim dan menjaga perdamaian dan stabilitas global dan regional," kata kementerian tersebut.

Kementerian Pertahanan China menambahkan bahwa latihan tersebut "akan semakin memperdalam kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia untuk era baru."

ADVERTISEMENT

Menurut kementerian, hal ini dilakukan sesuai dengan rencana tahunan keterlibatan militer Beijing dan Moskow.

Pengumuman tersebut disampaikan pada minggu yang sama ketika para pemimpin NATO bertemu di Washington untuk menegaskan kembali dukungan terhadap Ukraina di tengah invasi Rusia.

Simak juga 'Saat Putin Mesra dengan Xi Jinping, Ini Respons AS':

[Gambas:Video 20detik]



China dan Rusia semakin dekat dalam beberapa tahun terakhir dan menyebut persahabatan mereka "tidak ada batasnya," dan keduanya memiliki hubungan yang bermusuhan dengan NATO.

Sebelumnya, para pemimpin NATO mengatakan dalam sebuah deklarasi pada hari Rabu bahwa China telah "menjadi faktor penentu" invasi Moskow ke Ukraina, sehingga mendorong Beijing untuk memperingatkan NATO agar tidak "memprovokasi konfrontasi."

Beijing "mengutuk keras pernyataan tidak bertanggung jawab dan provokatif yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal NATO terhadap China, yang sarat dengan mentalitas Perang Dingin dan bias ideologis, serta berisi tuduhan tak berdasar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Jumat, menurut Xinhua.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads