Kelompok Houthi melaporkan sedikitnya 14 orang tewas akibat serangan udara yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di wilayah Yaman. Serangan negara Barat yang bersekutu itu dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.
Seperti dilansir AFP, Jumat (31/5/2024), kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal yang berlayar di jalur internasional di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November lalu, atau sebulan setelah perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza.
Houthi berulang kali menyebut solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel sebagai alasan di balik serangan-serangannya.
Pada Kamis (30/5) malam hingga Jumat (31/5) waktu setempat, sejumlah jurnalis AFP yang ada di lapangan melaporkan mereka mendengar rentetan suara ledakan di ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeida.
Laporan televisi Al-Masirah, yang dikuasai Houthi, menyebut serangan udara itu juga menargetkan infrastruktur telekomunikasi di kota Taez.
Sedikitnya 14 orang, seperti dilaporkan televisi Al-Masirah, tewas akibat serangan udara di beberapa wilayah di Yaman tersebut. Lebih dari 30 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang sama.
Tidak dimungkinkan untuk segera memverifikasi jumlah korban jiwa itu secara independen.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Live DetikSore:
Saksikan juga 'Saat Warga Yaman Ini Sulap Ruang Tamu Jadi Museum Sejarah':
(nvc/ita)