Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan rentetan serangan udara terhadap target kelompok Houthi di beberapa lokasi di wilayah Yaman. Serangan itu disebut bertujuan untuk melemahkan kemampuan Houthi dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.
Seperti dilansir AFP, Jumat (31/5/2024), sejumlah jurnalis AFP yang ada di lokasi melaporkan suara-suara ledakan keras terdengar di ibu kota Sanaa dan di kota pelabuhan Hodeida pada malam hari, mulai Kamis (30/5) hingga Jumat (31/5) waktu setempat.
Laporan televisi lokal yang dikuasai Houthi, Al-Masirah, menyebut serangan udara itu juga menargetkan infrastruktur telekomunikasi di kota Taez.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan juga bahwa "beberapa" orang tewas atau terluka akibat serangan udara tersebut. Tidak dimungkinkan untuk segera memverifikasi jumlah korban secara independen.
Kementerian Pertahanan Inggris, dalam pernyataannya, menyebut pesawat-pesawat tempurnya melancarkan serangan dalam "operasi gabungan dengan militer AS terhadap fasilitas militer Houthi untuk melemahkan kemampuan mereka dalam melancarkan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden".
Disebutkan Kementerian Pertahanan Inggris bahwa informasi intelijen mengindikasikan dua lokasi di dekat Hodeida terlibat dalam serangan-serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.
"Dengan sejumlah bangunan diidentifikasi sebagai tempat fasilitas kendali darat untuk drone dan menjadi tempt penyimpanan untuk drone jarak jauh, serta senjata jenis permukaan-ke-udara," sebut Kementerian Pertahanan Inggris dalam pernyataannya.
Lihat juga Video 'Penembakan di Minneapolis AS, 1 Polisi dan 2 Warga Sipil Tewas':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Lebih jauh ke wilayah selatan Yaman, sebut Kementerian Pertahanan Inggris, salah satu situs lainnya "juga diidentifikasi terlibat dalam komando dan kendali operasi antikapal mereka".
Komando Pusat AS atau CENTCOM, dalam pernyataan terpisah, menyatakan total 13 lokasi yang dikuasai Houthi menjadi target serangan.
CENTCOM menegaskan bahwa serangan-serangan itu "diperlukan untuk melindungi pasukan kami, menjamin kebebasan navigasi, dan membuat perairan internasional lebih aman dan terjamin".
Sejak Januari lalu, Washington dan London melancarkan serangan balasan terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman sebagai tanggapan atas serangkaian serangan yang dilancarkan kelompok yang didukung Iran itu di jalur perairan penting tersebut.
Namun serangan-serangan itu tidak memberikan efek jera bagi kelompok Houthi, yang telah berjanji untuk menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris serta semua kapal yang berlayar menuju ke pelabuhan Israel.
Sejak November tahun lalu, atau sebulan setelah perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Houthi berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional Laut Merah dan sekitarnya.
Dalam penjelasannya, Houthi menyebut serangan-serangannya merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.
Serangan-serangan Houthi memaksa perusahaan pengiriman barang untuk mengubah rute kargo ke jalur yang lebih lama dan lebih memakan biaya di sekitar wilayah Afrika bagian selatan.
Serangan itu juga memicu kekhawatiran akan meluasnya perang yang berkecamuk antara Israel-Hamas di Jalur Gaza dan mengganggu stabilitas Timur Tengah.
Lihat juga Video 'Penembakan di Minneapolis AS, 1 Polisi dan 2 Warga Sipil Tewas':