Seperti dilansir AFP, Senin (27/5/2024), Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan yang isinya menyerukan Israel untuk "menerapkan tindakan yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer" di Rafah.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam serangan udara Israel terhadap Rafah itu sebagai "pelanggaran baru yang mencolok terhadap ketentuan hukum kemanusiaan internasional".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Panas! 21 Pesawat-15 Kapal Militer China 'Kepung' Taiwan
Otoritas Taiwan mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi 21 pesawat militer dan 15 kapal angkatan laut atau penjaga pantai China di sekitar Taiwan dalam 24 jam terakhir. Ini terjadi beberapa hari setelah Beijing mengepung pulau itu dalam latihan militer besar-besaran.
Beijing mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing bahkan menegaskan pihaknya tidak akan pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk menjadikan Taiwan di bawah kendali Beijing.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (27/5/2024), dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (27/5), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 10 pesawat China melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) dalam 24 jam terakhir, dan Taiwan telah merespons dengan tepat.
- Israel Gempur Rafah Usai Diserang Roket Hamas, 50 Orang Tewas
Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap area kemanusiaan yang menjadi tempat berlindung para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Sedikitnya 50 orang dilaporkan tewas akibat serangan terbaru Tel Aviv tersebut.
Seperti dilansir Reuters dan Express.co.uk, Senin (27/5/2024), serangan udara Israel itu menghantam Rafah setelah Hamas meluncurkan rentetan roket dari Jalur Gaza menargetkan Tel Aviv pada Minggu (26/5) waktu setempat. Belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat serangan roket Hamas tersebut.
Laporan petugas medis Palestina menyebut serangan udara Israel itu menghantam area pengungsi di Rafah.
(ita/ita)