Mesir Kutuk Bombardir Israel terhadap Pengungsi di Rafah

Mesir Kutuk Bombardir Israel terhadap Pengungsi di Rafah

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Mei 2024 16:39 WIB
Fire rages following an Israeli strike on an area designated for displaced Palestinians, amid the ongoing conflict between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, in this still picture taken from a video, May 26, 2024. (Reuters)
Kebakaran terjadi setelah serangan udara Israel menghantam area pengungsi di Rafah, Gaza bagian selatan (Reuters)
Kairo -

Pemerintah Mesir mengutuk apa yang mereka sebut sebagai "bombardir yang disengaja oleh pasukan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi" di wilayah Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Serangan terbaru militer Tel Aviv itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 50 orang,

Seperti dilansir AFP, Senin (27/5/2024), Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan yang isinya menyerukan Israel untuk "menerapkan tindakan yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer" di Rafah.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam serangan udara Israel terhadap Rafah itu sebagai "pelanggaran baru yang mencolok terhadap ketentuan hukum kemanusiaan internasional".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kairo juga menyatakan pihaknya menyesalkan "peristiwa tragis" itu, dan mengecam "penargetan warga sipil yang tidak berdaya" serta "kebijakan sistematis yang bertujuan memperluas cakupan kematian dan kehancuran di Jalur Gaza agar wilayah itu tidak bisa dihuni".

Sama seperti Mesir, Yordania juga menyatakan kecamannya terhadap Israel atas serangannya di area kemanusiaan di Rafah. Amman menuduh Tel Aviv telah melakukan "kejahatan perang yang berkelanjutan".

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, otoritas Yordania menyebut bombardir Israel di Rafah "bertentangan dengan putusan Mahkamah Internasional dan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional".

Laporan petugas medis Palestina menyebut serangan udara Israel itu menghantam area pengungsi di Rafah. Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dalam pernyataan terpisah mengklaim pesawat-pesawat militernya menyerang "kompleks Hamas" yang menjadi tempat "para teroris Hamas beroperasi" di Rafah.

Namun Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, melaporkan bahwa sedikitnya 50 orang tewas akibat serangan udara Israel di Rafah tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Kepresidenan Palestina dan Hamas menuduh Israel melakukan "pembantaian" degan menargetkan pusat untuk para pengungsi di dekat Rafah. Hamas menyebut serangan itu menghantam "area yang dipenuhi ratusan ribu pengungsi".

Disebutkan bahwa serangan udara Israel itu menghantam area Tel Al Sultan di Rafah bagian barat. Area tersebut diketahui menampung ribuan orang yang berlindung dan mengungsi dari perang, dengan kebanyakan melarikan diri dari area timur Rafah yang diserbu tank-tank Israel dua pekan lalu.

Sementara militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pasukan Angkatan Udaranya menyerang kompleks Hamas dengan menggunakan "amunisi yang tepat sasaran" dan didasarkan pada "intelijen yang tepat".

Tel Aviv mengklaim serangannya itu menewaskan dua pejabat senior Hamas, yang mendalangi serangan-serangan mematikan terhadap warga Israel beberapa waktu lalu. Belum ada tanggapan Hamas soal klaim ini.

Dalam pernyataannya, militer Israel juga mengatakan pihaknya tidak mengetahui soal laporan warga sipil menjadi korban serangan tersebut, dan menyatakan laporan soal korban sipil itu "sedang ditinjau".

"Serangan itu dilancarkan terhadap sasaran yang sah berdasarkan hukum internasional, dengan menggunakan amunisi yang tepat sasaran dan berdasarkan intelijen yang tepat yang mengindikasikan penggunaan wilayah itu oleh Hamas," sebut militer Israel dalam pernyataannya.

"IDF mengetahui laporan yang menunjukkan bahwa akibat serangan dan tembakan yang terjadi, beberapa warga sipil di area itu terluka. Insiden ini sedang ditinjau," imbuh pernyataan tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads