Respon Hamas
Dilansir BBC dan CNN, Selasa (21/5), Hamas mengatakan pihaknya menuntut agar ICC melakukan "pembatalan semua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap para pemimpin perlawanan Palestina". Selain itu pihaknya mengecam surat perintah penangkapan tersebut dengan menyebut jaksa ICC menyamakan korban dengan agresor.
"Mengecam keras upaya Jaksa ICC yang menyamakan korban dengan agresor dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sejumlah pemimpin perlawanan Palestina tanpa dasar hukum," demikian pernyataan Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas mengatakan bahwa surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kampanye militer Israel di Gaza datang "terlambat tujuh bulan".
Hamas mengatakan pada saat itu "pendudukan Israel melakukan ribuan kejahatan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dokter, jurnalis, dan perusakan properti swasta dan publik, masjid, gereja, dan rumah sakit."
Menurut Hamas, jaksa seharusnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap semua pemimpin pendudukan yang bertanggung jawab yang memberi perintah, dan tentara yang berpartisipasi dalam melakukan kejahatan, berdasarkan undang-undang pengadilan.
"Hamas menyerukan kepada Jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap semua penjahat perang di antara para pemimpin pendudukan, perwira, dan tentara yang berpartisipasi dalam kejahatan terhadap rakyat Palestina, dan menuntut pembatalan semua surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap para pemimpin perlawanan Palestina," kata pernyataan tersebut.
Simak Video 'Murka, Netanyahu Sebut Surat Penangkapan yang Diajukan ICC Palsu':
Simak halaman selanjutnya