Netanyahu Bersikeras Serang Rafah Meski Biden Tunda Kirim Senjata ke Israel

Netanyahu Bersikeras Serang Rafah Meski Biden Tunda Kirim Senjata ke Israel

Haris Fadhil - detikNews
Jumat, 10 Mei 2024 15:57 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses the Conference of Presidents of Major American Jewish Organizations, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Jerusalem, February 18, 2024. REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Purchase Licensing Rights
PM Israel (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun/File Photo Purchase Licensing Rights)
Tel Aviv -

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kesalahan setelah AS menghentikan pengiriman bom ke Israel. AS menyetop sementara pengiriman senjata agar tidak digunakan dalam invasi ke Rafah di Gaza selatan.

Dilansir CNN, Jumat (10/5/2024), hal itu disampaikan Netanyahu sebuah wawancara dengan pembawa acara bincang-bincang Amerika Dr Phil yang akan disiarkan Kamis (9/5) malam.

Netanyahu mengklaim pasukan Israel melakukan segala yang mereka bisa untuk membiarkan orang-orang meninggalkan Rafah. Dia mengaku berharap dapat menemukan cara untuk mengatasi perbedaan dengan Biden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah mengenal Joe Biden selama bertahun-tahun, 40 tahun atau lebih. Kita sering mempunyai kesepakatan, tapi ada juga perbedaan pendapat. Kita sudah mampu mengatasinya. Saya harap kita bisa mengatasinya sekarang," kata Netanyahu.

Dia mengklaim Israel melakukan apa yang harus dilakukan untuk melindungi negara. Dia mengatakan serangan ke Rafah, yang kini dihuni jutaan pengungsi akibat perang, adalah upaya mengalahkan Hamas.

ADVERTISEMENT

"Kami akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi negara kami, dan itu berarti melindungi masa depan kami. Dan itu berarti kami akan mengalahkan Hamas, termasuk di Rafah. Kami tidak punya pilihan lain," ujar Netanyahu.

Serangan ke Rafah ini telah ditentang oleh Amerika Serikat yang merupakan sekutu utama Israel. AS pun telah menyetop pengiriman senjata ke Israel.

Perang mengerikan di Gaza meletus sejak 7 Oktober 2023. Saat itu, Hamas melakukan serangan ke Israel dan menewaskan 1.200 orang di Israel serta menyandera ratusan orang di Gaza.

Israel lalu mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan serangan militer besar-besaran ke Gaza. Mereka menghancurkan berbagai fasilitas di Gaza dan menewaskan lebih dari 34 ribu orang. Mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.

Simak Video 'Pasokan Bom AS Disetop, Netanyahu Berharap Bisa Rujuk dengan Biden':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads