AS Setop Kirim Bom Khawatir Invasi ke Rafah, Begini Respons Israel

AS Setop Kirim Bom Khawatir Invasi ke Rafah, Begini Respons Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 09 Mei 2024 09:15 WIB
Israeli army spokesman Rear Admiral Daniel Hagari speaks to the press from The Kirya, which houses the Israeli Ministry of Defence, in Tel Aviv on October 18, 2023. A blast ripped through a hospital in war-torn Gaza killing hundreds of people late on October 17, sparking global condemnation and angry protests around the Muslim world. Spokesman Hagari on October 18 said that Israel had
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari (dok. AFP/GIL COHEN-MAGEN)
Tel Aviv -

Militer Israel memberikan respons santai atas keputusan Amerika Serikat (AS), sekutunya, menangguhkan pengiriman bom di tengah kekhawatiran rencana invasi darat besar-besaran oleh Tel Aviv ke Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

Seperti dilansir media lokal, The Times of Israel, Kamis (9/5/2024), juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa sekutu menyelesaikan setiap perselisihan yang terjadi "di balik pintu tertutup".

Saat ditanya soal isu tersebut dalam konferensi pers yang digelar surat kabar Yedioth Ahronoth di Tel Aviv pada Rabu (8/5), Hagari menggambarkan koordinasi antara Israel dan AS telah mencapai "ruang lingkup yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut saya, dalam sejarah Israel".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika ditanya lebih lanjut soal penangguhan pengiriman pasokan bom berat oleh AS, Hagari memberikan jawaban diplomatis.

"Kami bertanggung jawab atas kepentingan keamanan Israel dan kami memperhatikan kepentingan AS di arena," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dia kemudian memuji skala kerja sama antara markas besar Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) selama perang.

"Ada sesuatu yang lebih penting daripada bantuan keamanan dan itu adalah dukungan operasional," ujarnya.

Simak Video 'Asa Gencatan Senjata Memudar Imbas Serangan Israel ke Rafah':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pemerintah AS, pada Selasa (7/5) waktu setempat, mengonfirmasi laporan media yang menyebut Washington sejak pekan lalu menangguhkan pengiriman pasokan bom berat, yang dikhawatirkan akan digunakan Israel dalam operasi darat di Rafah yang menjadi tempat berlindung pengungsi Palestina.

Seorang pejabat senior dalam pemerintahan AS, seperti dilansir AFP, mengungkapkan bahwa Washington telah menghentikan pengiriman 1.800 bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon (226 kg) setelah Israel dianggap belum "sepenuhnya mengatasi" kekhawatiran AS mengenai rencana operasi darat besar-besaran ke Rafah.

AS diketahui dengan tegas menentang serangan darat besar-besaran ke Rafah, dan meyakini bahwa Israel tidak mungkin melancarkan serangan itu sembari menjamin keselamatan lebih dari satu juta warga Palestina yang berlindung di sana.

Langkah AS itu menandai pertama kalinya, sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, Presiden Joe Biden bertindak berdasarkan peringatan yang dia berikan kepada Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada April lalu, bahwa kebijakan AS terhadap Gaza akan bergantung pada bagaimana Israel memperlakukan warga sipil.

Simak Video 'Asa Gencatan Senjata Memudar Imbas Serangan Israel ke Rafah':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads