Panas! Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah-Samudra Hindia

Panas! Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah-Samudra Hindia

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Apr 2024 12:14 WIB
CAPTION CORRECTS LOCATION TO GULF OF ADEN In this photo provided by the Indian Navy on Saturday, Jan. 27, 2024, a view of  the oil tanker Marlin Luanda on fire after an attack, in the Gulf of Aden.  The crew aboard a Marshall Islands-flagged tanker hit by a missile launched by Yemen’s Houthi rebels is battling a fire onboard the stricken vessel sparked by the strike. (Indian Navy via AP)
Ilustrasi -- Kapal terbakar usai dihantam serangan rudal Houthi (dok. Indian Navy via AP)
Sanaa -

Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman menargetkan sebuah kapal kontainer berbendera Portugal dalam serangan drone di Samudra Hindia. Tiga kapal lainnya, termasuk dua kapal militer Amerika Serikat (AS), juga menjadi target serangan Houthi di perairan Laut Merah.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), laporan data LSEG menyebut bahwa sebuah kapal kontainer bernama MSC Orion, yang berbendera Portugal, sedang berlayar di antara pelabuhan Sines di Portugal dengan pelabuhan Salalah di Oman ketika dihantam serangan drone Houthi.

Kapal kontainer MSC Orion, menurut data LSEG, terdaftar dimiliki oleh Zodiac Maritime, yang sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel bernama Eyal Ofer. Belum ada tanggapan dari Zodiac Maritime terkait serangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak diketahui lebih lanjut apakah serangan drone Houthi terhadap MSC Orion itu memicu kerusakan atau menyebabkan korban jiwa.

Juru bicara Houthi, dalam pernyataan yang disiarkan televisi afiliasi kelompok itu pada Selasa (30/4) waktu setempat, mengumumkan bahwa pasukannya menargetkan sebuah kapal komersial bernama Cyclades dan dua kapal penghancur milik militer AS di Laut Merah.

ADVERTISEMENT

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan bahwa sebuah kapal kontainer berbendera Malta pada Senin (29/4) waktu setempat melaporkan mereka menjadi target serangan tiga rudal saat berlayar dari Djibouti menuju ke Jeddah, Arab Saudi.

Houthi menyebut kapal Cyclades berada di rute pelayaran tersebut ketika pasukannya menyerangnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ambrey, dalam laporannya, menilai kapal tersebut menjadi target serangan karena operatornya diketahui sedang melakukan perdagangan dengan Israel.

Kelompok Houthi semakin meningkatkan serangan dengan melibatkan drone dan rudal di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November tahun lalu.

Mereka menegaskan rentetan serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel dalam perang melawan Hamas.

Serangan-serangan Houthi itu memaksa kapal-kapal yang membawa muatan kargo untuk mengubah rute ke jalur pelayaran yang lebih lama dan lebih mahal melewati Afrika Selatan, dan memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas-Israel bisa meluas dan semakin memicu destabilisasi kawasan Timur Tengah.

Pada Maret lalu, pemimpin Houthi mengumumkan bahwa kelompoknya memperluas wilayah serangannya untuk mencegah kapal-kapal, yang memiliki keterkaitan dengan Israel, berlayar melintasi Samudra Hindia menuju ke Tanjung Harapan.

AS bersama sekutunya, Inggris, melancarkan serangan terhadap target-target Houthi sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads