Hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor melanda wilayah Dataran Tinggi Papua Nugini hingga merenggut lebih dari 20 nyawa. Rumah-rumah warga rusak akibat bencana alam tersebut dan ruas jalanan tersapu arus banjir.
Seperti dilansir AFP, Selasa (19/3/2024), Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pusat Bencana Nasional, Lusete Man, menuturkan seorang ibu dan anaknya termasuk di antara korban tewas ketika cuaca buruk melanda banyak area di dataran tinggi tersebut. Sedikitnya 23 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor tersebut.
"Ke-23 orang tersebut terkubur di bawah berton-ton lumpur dalam tiga insiden tanah longsor terpisah di berbagai wilayah berbeda di Provinsi Simbu," sebut Man dalam pernyataannya pada Senin (18/3) waktu setempat.
"Kami masih mengalami hujan lebat, tanah longsor, sungai-sungai meluap, yang menyebabkan kerusakan parah di dataran tinggi," ucapnya.
Provinsi Simbu yang dilanda banjir dan tanah longsor itu, terdiri atas enam distrik dan ditinggali oleh sekitar 376.000 penduduk.
Tidak hanya di dataran tinggi, masyarakat di area pesisir juga terkena dampaknya, dengan naiknya gelombang pasang yang menyapu tepi laut dan membanjiri desa-desa di tepi pantai.
Di area Teluk dan delta Barat, naiknya air dari sungai-sungai yang meluap telah menimbulkan malapetaka bagi masyarakat, kebun pangan, dan mata pencaharian warga setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)