Bentrokan antara suku-suku yang melibatkan baku tembak terjadi di daratan tinggi Papua Nugini. Sedikitnya 64 orang ditemukan tewas berlumuran darah di lokasi bentrokan sengit tersebut.
Asisten Komisioner Kepolisian Papua Nugini, Samson Kua, dalam pernyataan seperti dilansir AFP, Senin (19/2/2024), melaporkan bahwa puluhan jenazah ditemukan setelah apa yang diyakini sebagai aksi penyergapan antarsuku terjadi pada Minggu (18/2) dini hari waktu setempat.
Bentrokan antarsuku itu dilaporkan terjadi di dekat kota Wabag, yang berjarak sekitar 600 kilometer sebelah barat laut ibu kota Port Moresby.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meyakini masih ada beberapa jenazah... di luar sana di semak-semak," ucap Kua saat berbicara kepada AFP.
Kepolisian setempat menerima sejumlah foto dan video mengerikan yang diklaim diambil dari lokasi kejadian. Foto dan video mengerikan itu menunjukkan jenazah-jenazah dalam keadaan telanjang dan berlumuran darah tergeletak di pinggir jalanan, ada juga yang ditumpuk di belakang truk bak terbuka.
Bentrokan ini diduga masih berkaitan dengan konflik yang terjadi antara suku Sikin, Ambulin dan Kaekin yang ada di dataran tinggi Papua Nugini.
Klan-klan dataran tinggi disebut telah saling berperang selama berabad-abad di Papua Nugini. Namun masuknya pasokan senjata otomatis menjadikan bentrokan lebih mematikan dan semakin meningkatkan siklus kekerasan.
Dalam pernyataannya, Kua menyebut para anggota kelompok suku yang terlibat bentrok menggunakan berbagai jenis persenjataan modern, mulai dari senapan SLR, Ak-47, M4, AR15 hingga M16, serta shotgun pump-action dan senjata api rakitan.
Lihat juga video 'Penampakan Pesawat Wings Air Seusai Ditembak KKB di Papua':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.