Sejumlah wilayah di Malaysia mengeluarkan peringatan gelombang panas saat musim kemarau mulai melanda. Ketinggian air di bendungan-bendungan yang ada di wilayah utara Semenanjung Malaysia pun terus berkurang.
Dilansir The Star, Minggu (17/3/2024), salah satu wilayah yang mengeluarkan peringatan gelombang panas adalah Pokok Sena di Kedah. Gelombang panas di wilayah itu mencapai level 2 atau suhu berada di antara 37 hingga 40 derajat celcius kemarin.
Ini merupakan kali kedua wilayah tersebut menerima peringatan tersebut. Yang pertama terjadi pada 28 Februari.
Pada hari Jumat (15/3), seluruh Perlis diberi peringatan gelombang panas Level 2. Namun statusnya diturunkan menjadi Level 1 pada Sabtu (16/3).
Peringatan gelombang panas tingkat 1 juga dikeluarkan untuk Kuala Lumpur dan sebagian Kedah, Perak, Pahang dan Selangor sesuai dengan peringatan Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) mulai pukul 16.30 waktu setempat pada Sabtu (16/3).
Di Kedah, wilayah yang diwaspadai gelombang panas adalah Padang Terap, Sik, Baling, Kuala Muda, Pendang, dan Kota Setar. Hulu Perak, Kuala Kangsar, Kinta dan Kampar di Perak juga mendapat peringatan gelombang panas level 1.
Peringatan Level 2 dikeluarkan setiap kali suhu berkisar antara 37 dan 40 derajat celcius selama tiga hari berturut-turut. Peringatan Tingkat 1 dikeluarkan ketika suhu di lokasi tertentu berada antara 35 dan 37 derajat celcius selama tiga hari berturut-turut.
Komisi Air Nasional juga menyebut ketinggian air di bendungan di Perlis dan Kedah berada pada tingkat peringatan. Di Perlis, kapasitas bendungan Timah Tasoh mencapai 59,72 persen, sementara kapasitas bendungan Muda di Kedah mencapai 47,8%, diikuti oleh BS Padang Saga berada di angka 59,83% dan Malut 45,8%.
Ketinggian air di bendungan Air Hitam di Penang juga tercatat pada tingkat peringatan dengan kapasitas hanya 37,7%. Di Johor, bendungan Sembrong Barat hanya berkapasitas 35,23%.
Menurut laporan pemantauan kekeringan yang dikeluarkan oleh Jabatan Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) pada tanggal 13 Maret, sebagian besar wilayah negara tersebut mencatat pembacaan Indeks Curah Hujan Standar (SPI) secara teratur. Sementara itu, Chuping di Perlis, Kota Baru di Kelantan, Melaka dan Sitiawan di Perak mencatat tingkat kekeringan sedang dan sangat kering.
Stasiun meteorologi Chuping di Perlis mencatat tidak ada hujan pada bulan Februari dan menambahkan bahwa musim kemarau mengakibatkan suhu tertinggi di Malaysia pada bulan tersebut sebesar 37,9 derajat celcius.
Daerah lain di Malaysia yang mencatat suhu melebihi 36 derajat celcius adalah Butterworth di Penang, Alor Setar dan Langkawi di Kedah, KLIA Sepang dan Subang di Selangor dan Temerloh di Pahang. Sementara itu, beberapa warga di Perlis mengatakan hujan terakhir turun sudah sebulan lebih.
"Kalaupun terjadi, itu hanya berlangsung antara lima dan 10 menit. Kelembapan kemudian memperburuk keadaan," kata pedagang bernama Shahrizal.
Nur Shuhada mengatakan dia sekarang melakukan sebagian besar pekerjaannya di ruang tamu.
"Kedua balita saya juga sekarang tidur di sini, karena panas di dalam kamar tidak tertahankan, bahkan di malam hari," kata ibu rumah tangga tersebut.
Malaysia saat ini berada di ujung akhir monsun timur laut, yang diperkirakan akan berakhir bulan ini. Cuaca panas dan kering diperkirakan terjadi selama periode ini, dengan curah hujan minimal terutama di bagian utara semenanjung.
Di GEORGE TOWN, Perusahaan Penyedia Air Penang (PBAPP) mengeluarkan pemberitahuan peringatan setelah produksi airnya mencapai kapasitas maksimum kemarin.
Lihat juga Video: Respons Menparekraf Soal Kritikan Wisatawan Malaysia ke Jakarta
(haf/imk)