Dihantam Gelombang Panas, Iran Tutup Kantor-kantor

Dihantam Gelombang Panas, Iran Tutup Kantor-kantor

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 05 Agu 2025 18:00 WIB
People walk next to a mural with a picture of Irans Supreme Leader, Ayatollah Ali Khamenei, on a street, early hours of ceasefire, in Tehran, Iran, June 24, 2025. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights
Situasi di Teheran, ibu kota Iran (dok. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Teheran -

Otoritas Iran memerintahkan banyak kantor pemerintahan untuk tutup pada Rabu (6/8) besok, dalam upaya mengurangi konsumsi listrik karena gelombang panas membebani kapasitas pembangkit listrik di negara tersebut.

Sedikitnya 15 provinsi dari total 31 provinsi, seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Selasa (5/8/2025), akan mengalami penutupan kantor-kantor publik atau pengurangan jam operasional.

Provinsi-provinsi yang terdampak kebijakan itu antara lain Azerbaijan Barat dan Ardabil di barat laut, Hormozgan di bagian selatan, dan Alborz di wilayah utara, serta ibu kota Teheran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur Teheran, Mohammad Sadegh Motamedian, mengatakan bahwa penutupan perkantoran itu dilakukan atas permintaan Kementerian Energi Iran.

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga oleh Motamedian bahwa kebijakan tersebut dimaksudkan untuk "mengatur konsumsi energi di sektor air dan listrik".

Selama penutupan perkantoran, menurut televisi pemerintah Iran, layanan darurat dan layanan garis depan akan tetap beroperasi normal.

Tonton juga video "Iran Pantang Menyerah, Tegaskan Program Nuklir akan Berjalan Lagi" di sini:

Suhu udara yang melonjak dimulai pada pertengahan Juli lalu telah membebani jaringan listrik Iran. Hal tersebut memicu pemadaman bergilir di seluruh wilayah Iran, dengan suhu mencapai 50 derajat Celsius di wilayah selatan negara tersebut.

Otoritas di ibu kota Teheran juga telah mengurangi tekanan air utama untuk mengelola penurunan permukaan air waduk, karena Iran sedang mengalami apa yang digambarkan media lokal sebagai kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir.

Saat gelombang panas melanda, kelangkaan air memang menjadi masalah utama di Iran, terutama di provinsi-provinsi yang gersang di selatan negara tersebut. Kelangkaan air ini disebabkan oleh salah urus dan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya bawah tanah, serta dampak perubahan iklim yang semakin besar.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads