Seorang petugas medis di rumah sakit terbesar di Gaza mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara ke wilayah Palestina tersebut telah menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024), para korban dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, kata kepala perawat ruang gawat darurat, Mohammed al-Sheikh, kepada AFP.
Sheikh mengatakan insiden mematikan itu terjadi di utara kamp pengungsi Al-Shati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (9/3/2024):
- Erdogan Tegaskan Dukungan Turki untuk Hamas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu (9/3) bahwa Ankara "dengan tegas mendukung" kelompok milisi Palestina Hamas.
"Tidak ada seorang pun yang dapat membuat kami mengkualifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris," kata Erdogan dalam pidatonya di kota Istanbul, Turki seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024).
"Turki adalah negara yang berbicara secara terbuka dengan para pemimpin Hamas dan dengan tegas mendukung mereka," imbuh pemimpin Turki tersebut.
Baca juga: Erdogan Tegaskan Dukungan Turki untuk Hamas |
- Eks Presiden Honduras Divonis Bersalah Atas Penyelundupan 500 Ton Kokain
Dewan juri di New York, Amerika Serikat memutuskan mantan presiden Honduras Juan Orlando Hernandez bersalah karena menyelundupkan ratusan ton kokain ke Amerika Serikat. Orlando juga dinyatakan bersalah karena memperkaya dirinya sendiri sekaligus melindungi dan bersekongkol dengan beberapa kartel narkoba paling terkenal di kawasan itu.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024), vonis bersalah itu diputuskan dengan suara bulat oleh dewan juri yang beranggotakan 12 orang di pengadilan distrik federal pada Jumat (8/3) waktu setempat.
Hernandez yang berusia 55 tahun, yang tampak berdoa sambil menunggu putusan, menggelengkan kepalanya tak percaya ketika ketua juri menyampaikan vonis bersalah untuk tiga dakwaan: konspirasi untuk mengimpor kokain, penggunaan dan membawa senapan mesin secara ilegal, dan kepemilikan senapan mesin sebagai bagian dari "konspirasi impor kokain".
- Hamas Bersikeras Tuntut Israel Mundur dari Gaza: Tak Ada Kompromi!
Sayap bersenjata Hamas bersikeras bahwa tidak akan ada kompromi terhadap tuntutan kelompok tersebut agar pasukan Israel mundur dari Gaza untuk menjamin pembebasan sandera yang ditangkap dalam serangan 7 Oktober.
"Prioritas utama kami untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan adalah komitmen penuh untuk menghentikan agresi dan penarikan mundur musuh, dan tidak ada kompromi dalam hal ini," kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024).
Abu Obeida menambahkan bahwa Hamas juga menginginkan "bantuan bagi rakyat kami, pemulangan para pengungsi dan pembangunan kembali" di tengah peringatan akan terjadinya kelaparan di wilayah yang dilanda perang tersebut.
- Situasi di Gaza Mengerikan, Kanada Lanjutkan Pendanaan UNRWA
Pemerintah Kanada mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Hal ini diumumkan lebih dari sebulan setelah Kanada menangguhkan pendanaan UNRWA bersama-sama dengan sekitar 15 negara lainnya.
UNRWA telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh 12 pegawainya terlibat dalam serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Hamas.
"Saya mengumumkan bahwa pendanaan Kanada untuk UNRWA akan dilanjutkan," kata Menteri Pembangunan Internasional Ahmed Hussen kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024).
- Tragis! Bantuan yang Dijatuhkan dari Udara Tewaskan 5 Orang di Gaza
Seorang petugas medis di rumah sakit terbesar di Gaza mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan dari udara ke wilayah Palestina tersebut telah menewaskan lima orang dan melukai 10 orang lainnya.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024), para korban dibawa ke rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, kata kepala perawat ruang gawat darurat, Mohammed al-Sheikh, kepada AFP.
Sheikh mengatakan insiden mematikan itu terjadi di utara kamp pengungsi Al-Shati.