Pemerintah Kanada mengumumkan akan melanjutkan pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Hal ini diumumkan lebih dari sebulan setelah Kanada menangguhkan pendanaan UNRWA bersama-sama dengan sekitar 15 negara lainnya.
UNRWA telah menjadi pusat kontroversi sejak Israel menuduh 12 pegawainya terlibat dalam serangan 7 Oktober yang dilakukan oleh kelompok Hamas.
"Saya mengumumkan bahwa pendanaan Kanada untuk UNRWA akan dilanjutkan," kata Menteri Pembangunan Internasional Ahmed Hussen kepada wartawan, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (9/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melanjutkan pendanaan untuk UNRWA karena situasi kemanusiaan yang mengerikan di lapangan," jelasnya, seraya menambahkan bahwa Kanada adalah negara G7 pertama yang melanjutkan pendanaan tersebut.
Sekitar 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang, telah menghentikan sementara pendanaan untuk UNRWA pada akhir Januari lalu. Tindakan tersebut memangkas dana badan tersebut sebesar US$450 juta - lebih dari setengah dana yang diterima pada tahun 2023.
Setelah tuduhan Israel tersebut, PBB memecat ke-12 karyawan dan meluncurkan penyelidikan internal.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menugaskan kelompok independen untuk mengevaluasi UNRWA dan netralitasnya.
Pemerintah Kanada telah meninjau laporan sementara penyelidikan tersebut dan "kami diyakinkan oleh isinya," kata Hussen.
Dia juga mengumumkan bahwa pemerintah Kanada akan bermitra dengan Yordania dan Program Pangan Dunia untuk menyalurkan bantuan dari udara di Gaza guna menyalurkan makanan yang sangat dibutuhkan dan kebutuhan pokok lainnya.
"Kami melihat adanya risiko serius kelaparan massal di beberapa wilayah Gaza, khususnya di wilayah utara," ujar Hussen memperingatkan.