Di Hadapan DK PBB, Rusia-China Tuding AS Sulut Ketegangan di Timur Tengah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Feb 2024 09:37 WIB
Ilustrasi -- Rapat Dewan Keamanan PBB (dok. AP Photo/Craig Ruttle)
New York -

Dalam pertemuan terbaru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia dan China kompak menuding Amerika Serikat (AS) telah menyulut ketegangan yang sudah meninggi di kawasan Timur Tengah, dengan rentetan serangan baru-baru ini terhadap milisi pro-Iran di Irak dan Suriah.

Seperti dilansir AFP, Selasa (6/2/2024), militer AS menyerang puluhan target terkait Iran di wilayah Irak dan Suriah pada Jumat (2/2) malam hingga Sabtu (3/2) lalu, sebagai pembalasan atas serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan Yordania pada 28 Januari lalu.

Serangan-serangan udara AS yang menargetkan unit pasukan elite Iran dan kelompok milisi yang didukung Teheran, telah memicu kekhawatiran bahwa perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza bisa berubah menjadi konflik regional.

"Sudah jelas bahwa serangan udara Amerika secara spesifik, secara sengaja bertujuan untuk mengobarkan konflik," tuding Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar Senin (5/2) waktu setempat. Pertemuan itu diusulkan oleh Moskow.

Duta Besar China untuk PBB, Jun Zhang, melontarkan tudingan serupa dalam forum yang sama. "Tindakan AS pasti memperburuk lingkaran setan kekerasan di Timur Tengah," sebutnya.

Kemarahan atas serangan-serangan Israel yang menghancurkan Jalur Gaza telah berkembang di kawasan Timur Tengah, memicu rentetan tindak kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan politik dan pembangunan perdamaian, Rosemary DiCarlo, menyerukan agar "semua pihak untuk mundur dari jurang konflik dan mempertimbangkan kerugian manusia dan ekonomi tak terhindarkan akibat potensi konflik regional".

"Saya mengimbau Dewan (Keamanan PBB) untuk terus secara aktif melibatkan semua pihak terkait demi mencegah eskalasi lebih lanjut dan memperburuk ketegangan merusak perdamaian dan keamanan regional," cetus DiCarlo dalam pernyataannya.

Lihat juga Video 'Momen Biden Sambut Kepulangan Jenazah 3 Tentara AS yang Tewas di Yordania':



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/zap)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork