Inggris Pertimbangkan Beri Pengakuan Resmi, Palestina: Ini Bersejarah!

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 31 Jan 2024 12:52 WIB
Ilustrasi -- Bendera Palestina berkibar di markas besar PBB (dok. REUTERS/Andrew Kelly)
London -

Palestina menyambut baik pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron soal negaranya mempertimbangkan untuk mengakui secara resmi negara Palestina. Palestina menyebut pernyataan Cameron itu sebagai pernyataan "bersejarah".

Seperti dilansir BBC dan Middle East Eye, Rabu (31/1/2024), tanggapan atas pernyataan Cameron itu disampaikan oleh kepala misi diplomatik Palestina di Inggris, Husam Zomlot, dalam pernyataan via akun media sosial X miliknya.

"Ini bersejarah. Ini adalah pertama kalinya seorang Menteri Luar Negeri Inggris mempertimbangkan untuk mengakui Negara Palestina, secara bilateral dan di PBB, sebagai kontribusi terhadap solusi damai dan bukan sekadar hasil," sebut Zomlot.

Dia menyebut pengakuan resmi Inggris menjadi "hak Palestina" juga merupakan "tanggung jawab moral, politik, hukum, dan sejarah Inggris".

"Jika diterapkan, Deklarasi Cameron ini akan menghilangkan hak veto Israel atas negara Palestina, yang akan mendorong upaya-upaya menuju solusi dua negara, dan akan mulai memperbaiki ketidakadilan bersejarah yang melanda rakyat Palestina akibat deklarasi Balfour yang disampaikan kolonial Inggris," ujar Zomlot.

Pernyataan Cameron yang dianggap bersejarah itu disampaikan di hadapan Duta Besar negara-negara Arab yang mengunjungi parlemen Inggris pekan ini.

Cameron, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa warga Palestina harus diberi "cakrawala politik" untuk mendorong terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. Menurutnya, rakyat Palestina harus diperlihatkan "kemajuan yang tidak bisa diubah" menuju solusi dua negara.

"Bersamaan dengan hal tersebut, hal yang paling penting dari semuanya adalah memberikan cakrawala politik kepada rakyat Palestina sehingga mereka bisa melihat bahwa akan ada kemajuan yang tidak bisa diubah menuju solusi dua negara, dan yang terpenting adalah pembentukan negara Palestina," cetusnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork