Arab Saudi menyerukan pembentukan negara Palestina yang merdeka dalam forum Dewan Keamanan PBB. Israel membantah laporan PBB yang menyebut tank-tank militernya menyerang sebuah kompleks besar PBB yang menampung para pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza.
Wakil Menteri Luar Negeri Saudi Waleed el-Khereiji saat berbicara dalam forum debat terbuka Dewan Keamanan PBB mengecam pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza dan menolak pernyataan pembelaan diri Israel sebagai alasan untuk terus mengebom Jalur Gaza.
Sementara itu, militer Israel membantah pasukannya bertanggung jawab atas serangan di Khan Younis yang dilaporkan menewaskan sembilan orang, dan menuding Hamas yang mungkin melancarkan serangan tersebut.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (25/1/2024):
- Di Dewan Keamanan PBB, Arab Saudi Serukan Pembentukan Negara Palestina
Dalam forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Arab Saudi menyerukan pembentukan negara Palestina yang merdeka untuk melindungi hak-hak rakyat Palestina. Saudi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (25/1/2024), seruan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Saudi Waleed el-Khereiji saat berbicara dalam forum debat terbuka Dewan Keamanan PBB membahas "Situasi di Timur Tengah" yang digelar pada Rabu (24/1) waktu setempat.
Menurut laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), El-Khereiji mengecam pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza dan menolak pernyataan pembelaan diri Israel sebagai alasan untuk terus mengebom Jalur Gaza, yang memicu pengungsian massal di daerah kantong Palestina tersebut.
- Disebut 'Problematik' oleh Netanyahu, Qatar Beri Respons Menohok
Qatar mengaku "terkejut" dengan komentar Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut negara Teluk itu "problematik" dalam rekaman yang bocor ke publik. Doha memperingatkan jika rekaman itu autentik, maka Netanyahu akan membahayakan proses mediasi Gaza yang sedang berlangsung.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (25/1/2024). Qatar, yang menjadi tempat sejumlah pemimpin politik Hamas tinggal, telah berperan sebagai mediator utama antara kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu dengan Israel yang berperang sejak Oktober tahun lalu.
Pada November tahun lalu, Qatar membantu mengamankan kesepakatan gencatan senjata selama tujuh hari dalam pertempuran di Jalur Gaza, di mana sebanyak 110 sandera Israel dan asing dibebaskan oleh Hamas sebagai pertukaran dengan pembebasan 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
(nvc/nvc)