Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas akibat rentetan serangan Israel ke wilayah Lebanon bagian selatan yang meningkat sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Serangan lintas perbatasan kedua negara marak selama perang berkecamuk di Jalur Gaza.
Seperti dilansir AFP, Selasa (23/1/2024), sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu, perbatasan Israel dan Lebanon hampir setiap hari menjadi lokasi serangan lintas perbatasan antara militer Tel Aviv dengan kelompok Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas.
Hizbullah, pada Senin (22/1) waktu setempat, mengumumkan bahwa tiga petempurnya tewas "dalam perjalanan menuju Yerusalem" -- ungkapan yang digunakan kelompok itu untuk menyebut militan yang tewas akibat serangan Israel sejak permusuhan dimulai.
Menurut penghitungan AFP, kematian tiga petempur Hizbullah itu menjadikan total korban tewas akibat rentetan serangan Israel di wilayah Lebanon bertambah menjadi 202 orang sejauh ini.
Kebanyakan mereka yang tewas di Lebanon merupakan petempur, dengan 147 orang di antaranya adalah anggota Hizbullah.
Penghitungan AFP itu didasarkan pada pemberitahuan kematian yang dirilis oleh Hizbullah dan kelompok lain yang terlibat pertempuran, termasuk berbagai faksi Palestina, serta dari sumber resmi.
Serangan Israel juga dilaporkan menewaskan sedikitnya 26 warga sipil, yang mencakup tiga jurnalis dan dua petugas penyelamat, serta satu tentara Lebanon.
Militer Lebanon tidak pernah terlibat aksi saling serang dengan militer Israel sejak serangan lintas perbatasan meningkat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Penampakan Rudal dari Lebanon Hantam Israel, Ibu-Anak Tewas':
(nvc/ita)