34 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza dalam Sehari

34 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza dalam Sehari

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Minggu, 10 Agu 2025 02:57 WIB
Humanitarian aid is airdropped over Gaza as seen from northern Gaza Strip July 27, 2025. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Situasi di Gaza (Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Gaza -

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan setidaknya 34 orang tewas akibat tembakan Israel pada hari Sabtu. Lebih lebih dari selusin warga sipil yang menjadi korban sedang menunggu bantuan.

Dilansir AFP, Minggu (10/9/2025), juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP bahwa sembilan orang tewas dan 181 lainnya luka-luka ketika pasukan Israel menembaki mereka saat mereka berkumpul di dekat perlintasan perbatasan di Gaza utara yang telah digunakan untuk pengiriman bantuan.

Enam orang lainnya tewas dan 30 lainnya luka-luka setelah pasukan Israel menyerang warga sipil yang berkumpul di dekat titik bantuan di Gaza tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bassal mengatakan serangan di Gaza tengah juga mengakibatkan banyak korban. Sementara serangan pesawat tak berawak di dekat kota Khan Yunis di selatan menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya.

ADVERTISEMENT

Pembatasan media di Gaza dan kesulitan mengakses sebagian besar wilayah tersebut membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan detail yang diberikan oleh pertahanan sipil dan militer Israel.

Ribuan warga Palestina berkumpul setiap hari di dekat titik-titik distribusi makanan di Gaza, termasuk empat titik yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS dan Israel.

Sejak diluncurkan pada akhir Mei, operasinya telah dirusak oleh laporan hampir setiap hari tentang pasukan Israel yang menembaki mereka yang menunggu untuk menerima bantuan.

Pembatasan Israel terhadap masuknya pasokan ke Gaza sejak dimulainya perang hampir dua tahun lalu telah menyebabkan kekurangan makanan dan pasokan penting, termasuk obat-obatan dan bahan bakar, yang dibutuhkan rumah sakit untuk menyalakan generator mereka.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menyetujui gencatan senjata guna membawa lebih dari dua juta penduduk wilayah itu kembali dari ambang kelaparan dan membebaskan para sandera yang ditawan oleh militan Palestina.

Namun Jumat pagi, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana operasi besar untuk merebut Kota Gaza, yang memicu gelombang kemarahan di seluruh dunia.

Meskipun mendapat reaksi keras dan rumor perbedaan pendapat dari petinggi militer Israel, Netanyahu tetap teguh pada keputusan tersebut.

Dalam sebuah unggahan di media sosial Jumat malam, ia mengatakan "kami tidak akan menduduki Gaza -- kami akan membebaskan Gaza dari Hamas".

Kelompok militan Palestina, yang serangannya pada 7 Oktober 2023 memicu perang, mengecam rencana perluasan pertempuran sebagai "kejahatan perang baru".

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, angka yang menurut PBB dapat diandalkan.

Serangan Hamas terhadap Israel pada 2023 mengakibatkan kematian 1.219 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan data resmi.

(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads