7 Fakta Laut Merah Kian Memanas

7 Fakta Laut Merah Kian Memanas

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 19 Jan 2024 22:30 WIB
Houthi fighters open the door of the cockpit on the ships deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY
Foto ilustrasi: 20 November 2023, Houthi bajak kapal Israel di Laut Merah. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
-

Laut Merah sedang memanas. Lautan di depan Jaziran Arab yang berhadapan dengan Benua Afrika itu beranjak menjadi palagan yang berbahaya antara Houthi dengan kekuatan Barat.

Adalah Houthi, milisi Syiah dari Yaman dengan dukungan Iran yang sedang menguasai Laut Merah ini. Mereka mencegat kapal-kapal niaga yang lalu lalang di jalur bisnis vital dunia itu, demi menunjukkan sikapnya dalam membela Jalur Gaza dari serangan Israel.

Kapal yang menjadi sasaran Houthi di Laut Merah tentu saja adalah kapal-kapal yang mereka anggap berhubungan dengan Israel, negara Zionis yang ditentang Houthi. Sudah sejak 7 Oktober 2023, perang berkecamuk antara Israel dan Palestina. Jalur Gaza di Palestina hancur lebur. Korban tewas dari masyarakt sipil terus berjatuhan. Houthi menunjukkan keberpihakannya kepada Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah tujuh fakta soal kian memanasnya Laut Merah, lokasi 12% aktivitas lalu lintas perdagangan dunia:

1. AS-Inggris serang Houthi

11 Januari, koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Houthi di daratan Yaman. Pada serangan militer ini, koalisi AS dan Inggris untuk pertama kalinya menembakkan rudal balistik spesifik mereka. Presiden AS Joe Biden sendiri mengatakan soal penggunaan rudal balistik anti-kapal.

ADVERTISEMENT

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah," dilansir AFP, Jumat (12/1/2024). AS dan Inggris mengerahkan jet, sejumlah kapal perang, dan satu kapal selam, untuk menggempur Houthi.

Momentum ini menjadikan kondisi Laut Merah menjadi kian memanas.

2. Houthi serang kapal kontainer AS

15 Januari, Houthi menyerang kapal kontainer milik AS berbendera Kepulauan Marshall bernama Gibraltar Eagle. Kapal itu mengalami kebakaran, meski tidak ada korban jiwa dan tetap bisa berlayar.

"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyerang M/V Gibraltar Eagle," tulisnya di akun media sosial X dari Komando Pusat AS, dilansir AFP, Selasa (16/1).

Juru bicara militer Houthi Yahya Saree kemudian mengatakan pemberontak "melakukan operasi militer yang menargetkan kapal Amerika" di Teluk Aden dengan menggunakan "sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai".

Selanjutnya, AS serang Houthi:

3. AS serang Houthi

AS kembali menyerang Houthi setelah kapanya diserang di Laut Merah. Jet tempur AS menggempur Houthi di Yaman, sebagaimana dikabarkan AL Arabiya, Rabu (17/1) lalu, dari peristiwa Selasa (16/1) waktu setempat.

AS lewat pesawat-pesawat jetnya yang canggih itu menyerang dan menghancurkan empt rudal balistik antikapal milik Houthi. Disebutkan sejumlah pejabat pertahanan AS bahwa rudal-rudal itu sedang dipersiapkan untuk diluncurkan dari area-area yang dikuasai Houthi di Yaman. Rudal-rudal tersebut, menurut pejabat-pejabat pertahanan AS itu, menjadi ancaman bagi kapal-kapal Angkatan laut AS.

"Rudal-rudal ini dipersiapkan untuk diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan memberikan ancaman bagi kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di kawasan tersebut," tutur seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebut namanya.

4. Houthi serang kapal Yunani dan Malta

17 Januari kemarin, Houthi kembali menyerang kapal Yunani dan Malta. Untuk kapal Yunani, namanya adalah Zografia dari perusahaan Ambrey. Kapal itu diketahui berlayar dari Vietnam menuju Israel dan diserang Houthi di Laut Merah. Dilansir AFP, kapal itu memang rusak namun masih bisa melanjutkan perjalanannya. Kapal itu berisi 24 awak dan penuh muatan.

Ada lagi serangan ke kapal kargo milik Malta pada 76 nautical miles barat laut Pelabuhan Saleef di Yaman. Namun, kapal itu disebut tidak berisi penumpang atau muatan.

Houthi fighters open the door of the cockpit on the ship's deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTYHouthi fighters open the door of the cockpit on the ship's deck in the Red Sea in this photo released November 20, 2023. Houthi Military Media/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY Foto: Houthi Military Media/Handout via REUTERS

5. Houthi serang kapal tanker AS

18 Januari pukul 21.00 malam waktu Yaman, Houthi menyerang kapal tanker dari AS bernama Chem Ranger. Dilansir Reuteres, Komndo Pusat AS mengatakan serangan rudal Houthi ke kapal itu tidak mengakibatkan korban luka dan kerusakan. Semuanya aman.

Layanan pemantau kapal tanker, TankerTrackers.com, melaporkan via media sosial bahwa sistem identifikasi otomatis (AIS) pada kapal tanker itu mati sebelum melintasi perairan dekat Yaman.

"Kapal tanker kimia yang berukuran kecil itu meninggalkan pelabuhan Laut Merah di Jeddah, Arab Saudi, menuju ke Kuwait, namun AIS pada kapal itu menjadi offline sebelum kapal melanjutkan pelayaran ke selatan melewati Yaman," sebut TankerTrackers.com dalam laporannya.

Selanjutnya, Houthi jamin kapal Rusia dan China aman:

6. Houthi jamin kapal Rusia dan China aman

Houthi memang menyerang kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel yang melintasi Laut Merah. Namun, Houthi memberikan jaminan keamanan pada kapal Rusia dan China.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/1/2024), janji itu disampaikan oleh seorang pejabat senior Houthi bernama Mohammed al-Bukhaiti dalam wawancara dengan media Rusia, Izvestia, yang dipublikasikan pada Jumat (19/1).

Ditegaskan oleh Al-Bukhaiti bahwa perairan di sekitar Yaman, yang dihindari oleh sejumlah perusahaan pelayaran karena serangan Houthi yang marak, tetap aman selama kapal-kapal yang melintas tidak berkaitan dengan negara-negara tertentu, khususnya Israel.

"Untuk semua negara lainnya, termasuk Rusia dan China, pengiriman mereka di kawasan ini tidak terancam," tegas Al-Bukhaiti dalam wawancara tersebut.

"Selain itu, kami siap memastikan keselamatan perjalanan kapal-kapal mereka di Laut Merah, karena kebebasan navigasi memainkan peran signifikan bagi negara kami," ujarnya.

Jet Tempur Typhoon Inggris Serang Houthi YamanJet Tempur Typhoon Inggris Serang Houthi Yaman Foto: Sky News

7. AS beri stempel teroris lagi ke Houthi

Setelah pada Februari 2021 silam Amerika Serikat sempat menghapus stempel teroris dari Houthi, kini setelah Laut Merah memanas maka AS menyetempel ulang cap teroris untuk Houthi.

Dilansir DW (Deutsche Welle), Kamis (18/1), para pejabat AS mengatakan, penetapan kembali Houthi sebagai kelompok teror ini bertujuan untuk memotong pendanaan dan persenjataan organisasi tersebut.

"Amerika Serikat menetapkan... Houthi sebagai teroris global yang ditunjuk secara khusus," demikian ungkap seorang pejabat senior pemerintahan AS kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa penetapan ini belum akan berlaku selama 30 hari ke depan dan masih dapat dicabut "jika Houthi menghentikan serangan mereka."

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads