Kelompok Hamas ikut memberikan komentarnya atas serangan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap target-target Houthi di Yaman. Hamas yang merupakan sekutu Houthi ini mengutuk serangan kedua negara Barat itu dan memperingatkan dampaknya terhadap keamanan regional.
"Kami mengutuk keras serangan Amerika-Inggris secara terang-terangan di Yaman," tegas Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, dalam pernyataannya via Telegram, seperti dilansir AFP, Jumat (12/1/2024).
"Kami menganggap mereka bertanggung jawab atas dampaknya terhadap keamanan regional," imbuh pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AS dan Inggris mengumumkan serangan militer, dengan pesawat tempur, kapal perang dan kapal selam, terhadap lebih dari selusin target terkait Houthi di wilayah Yaman pada Kamis (11/1) malam. Serangan itu disebut sebagai balasan atas rentetan serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah.
Houthi, dalam pernyataan sebelumnya, menegaskan bahwa serangan-serangannya di Laut Merah itu menjadi respons atas serangan militer Israel di Jalur Gaza dan merupakan solidaritas untuk warga Palestina.
Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa serangan yang dilancarkan militer Washington bersama sekutunya, Inggris, terhadap target Houthi di Yaman itu bersifat "defensif". Biden juga memperingatkan adanya tindakan lebih lanjut jika Houthi, yang didukung Iran, terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin, yang masih dirawat di rumah sakit usai didiagnosis kanker prostat, menyebut serangan AS dan Inggris itu bertujuan untuk "mengganggu dan melemahkan" kemampuan Houthi dalam menargetkan jalur pelayaran internasional.
Simak Video 'DK PBB Sahkan Resolusi Tuntut Houthi Hentikan Serangan di Laut Merah':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara Houthi, dalam tanggapannya, menyebut serangan AS dan Inggris terhadap sejumlah posisi kelompoknya di Yaman sebagai "kebodohan terbesar dalam sejarah mereka". Houthi juga memperingatkan bahwa kedua negara itu akan "menyesal" telah melancarkan serangan terhadap Yaman.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataan terpisah menyebut serangan itu menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai enam orang lainnya dari pasukan bersenjata kelompoknya. Saree juga memperingatkan bahwa serangan AS dan Inggris itu tidak akan dibiarkan tanpa hukuman.
"Musuh Amerika dan Inggris memikul tanggung jawab penuh atas agresi kriminalnya terhadap rakyat Yaman, dan hal ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tidak dihukum," tegas Saree, seperti dilansir Al Arabiya.