Jaksa negara bagian New Jersey mengatakan bahwa sang imam, Hassan Sharif, ditembak beberapa kali sebelum dibawa ke rumah sakit dan kemudian meninggal. Dia mengatakan bahwa saat tampaknya penembakan itu tidak didorong oleh "bias" atau terorisme dalam negeri.
"Kami belum mengetahui motivasi kejahatan ini, (tetapi) bukti yang dikumpulkan sejauh ini tidak menunjukkan bahwa tindakan ini dimotivasi oleh bias, atau tindakan terorisme dalam negeri," kata Jaksa Agung New Jersey Matt Platkin, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Geger, Kopilot Ancam Tembak Pilot karena Akan Alihkan Penerbangan!
Seorang kopilot dituduh mengancam akan menembak seorang kapten maskapai komersial Amerika Serikat di tengah penerbangan. Pria itu akan muncul di pengadilan federal Amerika Serikat untuk pertama kalinya pada hari Kamis (4/1) waktu setempat.
Dilansir Associated Press, Kamis (4/1/2024), kopilot tersebut mengancam akan menembak sang pilot yang ingin mengalihkan penerbangan guna mendapatkan perawatan medis bagi seorang penumpang.
Mantan kopilot maskapai Delta Air Lines, Jonathan J. Dunn didakwa oleh dewan juri pada 18 Oktober lalu. Dia didakwa mengganggu awak penerbangan selama perjalanan dari Atlanta ke Salt Lake City pada Agustus 2022.
- Geger Ledakan Tewaskan 103 Orang di Iran, AS Bantah Terlibat
Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah tuduhan bahwa mereka atau sekutunya, Israel, berada di balik ledakan mematikan di Iran. AS pun mengingatkan agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut setelah dugaan serangan Israel terhadap pemimpin Hamas di Lebanon.
Setidaknya 103 orang tewas di Iran selatan di makam Jenderal Garda Revolusi Qasem Soleimani, ketika para pelayat berkumpul tepat empat tahun setelah dia tewas dalam serangan drone Amerika Serikat.
"Amerika Serikat tidak terlibat dalam hal apa pun, dan anggapan sebaliknya adalah hal yang konyol," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengenai serangan yang terjadi pada hari Rabu (3/1) waktu setempat tersebut.
"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa Israel terlibat dalam ledakan ini," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/1/2024).
(ita/ita)