Israel mengklaim serangan di Beirut, Lebanon, yang menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Aruri, bukan serangan terhadap Lebanon atau Hizbullah yang didukung Iran. Dalih Israel atas serangan itu menuai kecaman.
Dirangkum dari sejumlah berita luar negeri, Rabu (3/1/2024), kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah -- sekutu Hamas.
Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.
Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.
Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.
Penasihat Netanyahu: Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon
Dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1), Israel tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Aruri. Namun penasihat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, menyebut serangan yang menewaskan Aruri itu sebagai "surgical strike" atau serangan bedah, yang merujuk pada serangan militer yang dimaksudkan hanya untuk merusak target militer yang sah, tanpa adanya kerusakan atau korban tambahan.
"Israel tidak mengklaim tanggung jawab... Siapa pun yang melakukan ini telah melancarkan serangan bedah (surgical strike) terhadap kepemimpinan Hamas," sebut Regev dalam wawancara dengan media MSNBC.
Saat ditanya lebih lanjut soal siapa lagi yang kemungkinan ada di balik serangan itu, Regev menjawab: "Kita bisa berspekulasi jika kita mau."
Namun demikian, Regev juga menyinggung soal operasi militer Israel sebelumnya terhadap siapa pun yang terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober atau yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga-warga Israel.
"Itu adalah pernyataan kebijakan secara umum; ini tidak ada hubungannya dengan situasi spesifik di Beirut, dan saya tidak bisa mengomentarinya," ucapnya.
Saat ditanya kembali soal apakah serangan di dalam wilayah Beirut bisa memicu respons Hizbullah, Regev mengulangi komentarnya yang menyebut serangan itu sebagai "surgical attack".
"Karena siapa pun yang melancarkan serangan ini memiliki keluhan terhadap Hamas... Ini bukan serangan terhadap negara Lebanon, ini bukan serangan terhadap organisasi teroris Hizbullah," tegas Regev dalam komentarnya.
Baca kecaman untuk Israel di halaman selanjutnya:
Lihat juga Video: Pemimpin Hamas soal Wakilnya Tewas oleh Israel: Tindakan Teroris!
(fas/isa)