Dalih Israel 'Serang Pejabat Hamas Bukan Lebanon' Tuai Kecaman

Dalih Israel 'Serang Pejabat Hamas Bukan Lebanon' Tuai Kecaman

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Jan 2024 06:29 WIB
Smoke rises from a destroyed apartment as civil defense workers search for survivors following a massive explosion in the southern Beirut suburb of Dahiyeh, Lebanon, Tuesday, Jan. 2, 2024. An explosion killed Saleh Arouri, a top official with the Palestinian militant group Hamas and three others, officials with Hamas and the Lebanese group Hezbollah said. (AP Photo/Bilal Hussein)
Dampak serangan Israel di Beirut, Lebanon (Foto: AP/Bilal Hussein)
Jakarta -

Israel mengklaim serangan di Beirut, Lebanon, yang menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Aruri, bukan serangan terhadap Lebanon atau Hizbullah yang didukung Iran. Dalih Israel atas serangan itu menuai kecaman.

Dirangkum dari sejumlah berita luar negeri, Rabu (3/1/2024), kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah -- sekutu Hamas.

Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

ADVERTISEMENT

Penasihat Netanyahu: Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon

Dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1), Israel tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Aruri. Namun penasihat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, menyebut serangan yang menewaskan Aruri itu sebagai "surgical strike" atau serangan bedah, yang merujuk pada serangan militer yang dimaksudkan hanya untuk merusak target militer yang sah, tanpa adanya kerusakan atau korban tambahan.

"Israel tidak mengklaim tanggung jawab... Siapa pun yang melakukan ini telah melancarkan serangan bedah (surgical strike) terhadap kepemimpinan Hamas," sebut Regev dalam wawancara dengan media MSNBC.

Saat ditanya lebih lanjut soal siapa lagi yang kemungkinan ada di balik serangan itu, Regev menjawab: "Kita bisa berspekulasi jika kita mau."

Namun demikian, Regev juga menyinggung soal operasi militer Israel sebelumnya terhadap siapa pun yang terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober atau yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga-warga Israel.

"Itu adalah pernyataan kebijakan secara umum; ini tidak ada hubungannya dengan situasi spesifik di Beirut, dan saya tidak bisa mengomentarinya," ucapnya.

Saat ditanya kembali soal apakah serangan di dalam wilayah Beirut bisa memicu respons Hizbullah, Regev mengulangi komentarnya yang menyebut serangan itu sebagai "surgical attack".

"Karena siapa pun yang melancarkan serangan ini memiliki keluhan terhadap Hamas... Ini bukan serangan terhadap negara Lebanon, ini bukan serangan terhadap organisasi teroris Hizbullah," tegas Regev dalam komentarnya.

Baca kecaman untuk Israel di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Pemimpin Hamas soal Wakilnya Tewas oleh Israel: Tindakan Teroris!

[Gambas:Video 20detik]



PM Lebanon Kecam Serangan Israel di Beirut

PM Lebanon Najib Mikati mengecam serangan di ibu kota Lebanon itu sebagai "kejahatan baru Israel". Dia juga menyebut serangan itu bertujuan untuk menarik Beirut "ke dalam fase konfrontasi baru".

"Perdana Menteri Najib Mikati mengutuk ledakan di pinggiran selatan Beirut yang menewaskan dan melukai banyak orang," demikian bunyi pernyataan dari kantor PM Lebanon.

Lebanon juga menegaskan akan mengadukan serangan Israel itu ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Iran Mengecam

Iran turut memberikan komentar soal kematian Aruri dalam serangan Israel di Beirut. Teheran menyebut bahwa kematian Aruri akan semakin memicu perlawanan lebih lanjut terhadap Israel.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, komentar pihak Iran itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya pada Selasa (2/1) waktu setempat.

"Darah para martir tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan mengobarkan motivasi untuk melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan ini dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia," sebut Kanani dalam pernyataannya.

Kanani juga mengecam pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon oleh "rezim Zionis yang agresif".

Respons Hamas dan Hizbullah

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas "tidak akan pernah bisa dikalahkan" setelah kematian Aruri.

Sementara Hizbullah, yang didukung Iran, mengklaim telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon. Klaim itu disampaikan setelah Hizbullah menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri di Beirut tidak akan dibiarkan tanpa respons dan hukuman.

"Perlawanan kami... telah menentukan pemicunya dan... para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi," tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(fas/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads