Pemerintah Iran menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza untuk menghentikan kejahatan Israel di wilayah tersebut. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diperpanjang selama dua hari setelah gencatan senjata empat hari dijadwalkan berakhir pada Selasa (28/11) pagi waktu setempat.
Kelompok Hamas telah mengatakan mereka bersedia memperpanjang jeda pertempuran dan membebaskan lebih banyak sandera.
Jeda yang dimulai pada hari Jumat lalu ini telah menyebabkan puluhan sandera dibebaskan, dan lebih dari 100 tahanan Palestina dibebaskan oleh Israel sebagai imbalannya.
"Sebagai Republik Islam Iran, kami ingin dan berharap... bahwa kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina akan dihentikan sepenuhnya," kata Nasser Kanani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dikutip Arab News, Selasa (28/11/2023).
Kanani mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers mingguannya, bahwa Iran "mengikuti" perpanjangan gencatan senjata "dengan pihak regional yang aktif di bidang ini, negara Qatar".
"Salah satu tujuan utama dari perundingan dan upaya yang sedang berlangsung adalah untuk memastikan bahwa gencatan senjata sementara yang ada memiliki bentuk yang stabil dan bahwa agresi kejam rezim Zionis (Israel) terhadap Gaza tidak terulang kembali," tambahnya.
"Namun, tampaknya rezim Zionis yang tidak mampu mencapai tujuannya setelah serangan di Gaza, ingin memperoleh kemenangan nyata," ujarnya, mengisyaratkan Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza.
(ita/ita)