Hamas telah membebaskan 17 sandera, termasuk seorang bocah perempuan Amerika Serikat (AS) berusia 4 tahun, pada Minggu (26/11) malam waktu setempat. Ini menjadi gelombang ketiga pembebasan sandera Hamas sejak gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza pada Jumat (24/11) lalu.
Israel membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjaranya pada hari yang sama, sebagai pertukaran dan bagian dari kesepakatannya dengan Hamas. Demikian seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (27/11/2023).
Hamas mengonfirmasi pada Minggu (26/11) bahwa pihaknya telah membebaskan dan menyerahkan 13 sandera Israel, tiga sandera asal Thailand dan seorang sandera berkewarganegaraan ganda Rusia-Israel kepada Palang Merah Internasional di Jalur Gaza. Pembebasan ini dilakukan pada gencatan senjata hari ketiga.
Menurut laporan yang diberikan kepada AFP oleh para kerabat para sandera, media lokal Israel dan Forum Keluarga Sandera, para sandera yang dibebaskan itu termasuk sembilan anak-anak, empat wanita dan seorang warga Rusia-Israel.
Tidak disebutkan lebih lanjut jenis kelamin tiga sandera asal Thailand. Ketiga sandera asal Thailand ini dibebaskan dalam kesepakatan terpisah.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa seorang bocah perempuan AS, yang berkewarganegaraan ganda Amerika-Israel, berusia 4 tahun bernama Abigail juga dibebaskan Hamas. Orang tua Abigail disebut tewas dalam serangan Hamas di wilayah Israel pada awal Oktober lalu.
"Dia mengalami trauma yang parah," ucap Biden soal Abigail.
Sementara Hamas, dalam pernyataannya, menyebut bahwa seorang warga Rusia-Israel bernama Ron Krivoy dibebaskan 'sebagai tanggapan atas upaya Presiden Vladimir Putin' dan 'dukungannya untuk perjuangan Palestina'.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video: Kondisi Anak-anak Sandera yang Dibebaskan di Gaza
(nvc/idn)