Militer Israel, secara terpisah, mengatakan bahwa 13 sandera di antaranya telah kembali ke wilayah Israel, sedangkan empat sandera lainnya dalam perjalanan ke Mesir. Dari 13 sandera Israel yang dibebaskan, 12 orang dibawa ke pangkalan militer dengan didampingi pasukan khusus, sedangkan satu orang diterbangkan ke rumah sakit.
Sandera yang diterbangkan ke rumah sakit itu merupakan seorang nenek berusia 80 tahun, yang menurut pihak rumah sakit, nyawanya dalam bahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai pertukaran atas pembebasan sandera oleh Hamas, menurut kantor berita Palestina WAFA, Israel membebaskan 39 tahanan Palestina, yang terdiri atas enam tahanan wanita dan 33 tahanan remaja, dari dua penjara di wilayahnya pada Minggu (26/11) waktu setempat.
Beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan Israel itu telah tiba di Alun-alun Kota Al-Bireh di Ramallah, Tepi Barat, dengan disambut ribuan warga setempat.
Dua hari sebelumnya, Israel membebaskan total 78 tahanan Palestina secara bertahap sebagai pertukaran atas pembebasan sandera oleh Hamas.
Kesepakatan yang dicapai oleh Israel dan Hamas mengatur bahwa selama empat hari gencatan senjata sejak Jumat (24/11) lalu, total 50 sandera Hamas akan dibebaskan secara bertahap setiap harinya dengan Israel juga membebaskan secara bertahap total 150 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
Dengan pembebasan sandera tahap ketiga ini, maka sejauh ini sudah 63 sandera yang dibebaskan oleh Hamas sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Hamas dilaporkan menyandera sekitar 240 orang, termasuk warga negara asing, setelah menyerang Israel secara mengejutkan pada 7 Oktober lalu.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut.
Israel melancarkan serangan udara, darat dan laut terhadap Jalur Gaza untuk merespons serangan Hamas itu. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut nyaris 15.000 orang tewas akibat rentetan serangan Israel selama lebih dari tujuh pekan terakhir.
(nvc/idn)