Upaya gencatan senjata di Gaza terus digaungkan agar perang berhenti. Namun, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kukuh tidak akan ada gencatan senjata dengan dalih masih ada sandera.
Sebagaimana diketahui, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) gagal lagi menciptakan konsensus untuk menghentikan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Penyebabnya, Amerika Serikat (AS), dan Inggris menentang rencana resolusi karena menyebut soal gencatan senjata.
Sidang Dewan Keamanan PBB sebelumnya juga gagal menyepakati resolusi soal Jalur Gaza, termasuk karena adanya dua veto dari AS. Situasi ini semakin menggarisbawahi kompleksitas dalam mencapai konsensus mengenai masalah penting ini.
Diketahui bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB berbeda dengan resolusi Majelis Umum PBB, yang dalam rapat darurat pada akhir Oktober lalu berhasil meloloskan resolusi yang menyerukan 'gencatan senjata kemanusiaan segera' di Jalur Gaza.
Seperti dilansir CNN, Selasa (7/11/2023), Dewan Keamanan PBB menggelar sidang tertutup pada Senin (6/11), waktu setempat. Sidang itu diharapkan bisa menghasilkan resolusi untuk menangani perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.
"Belum ada kesepakatan pada saat ini," tegas Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya.
Mengapa Israel menolak gencatan senjata? Baca halaman selanjutnya.
Simak juga 'Benjamin Netanyahu Bicara Kemungkinan Jeda Taktis untuk Bantuan Kemanusiaan':
(rdp/rdp)