Kelompok Hamas menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sama sekali tidak berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza selama 21 bulan terakhir.
Dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir media Iran, Press TV, Selasa (15/7/2025), Hamas menyebut "Netanyahu yang kriminal" telah menjerumuskan pasukan Israel dan entitasnya ke dalam perang yang sia-sia tanpa prospek.
"Netanyahu terampil dalam menggagalkan putaran negosiasi demi negosiasi, dan tidak bersedia untuk mencapai kesepakatan apa pun," sebut Hamas dalam pernyataan yang dirilis Senin (14/7) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas mengatakan bahwa "kemenangan mutlak" yang dipromosikan Netanyahu adalah ilusi besar yang dimaksudkan untuk menutupi kekalahan telah di Jalur Gaza dan dalam politik di Israel.
Pernyataan Hamas ini disampaikan saat delegasi kedua belah pihak memulai kembali perundingan di Qatar pada Minggu (13/7) waktu setempat, dalam upaya menyepakati penghentian sementara perang yang dikobarkan Israel di Jalur Gaza, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Penolakan Israel untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari Jalur Gaza, telah menghambat perundingan gencatan senjata yang dilakukan secara tidak langsung antara Hamas dan Tel Aviv, dengan dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS).
Baik Hamas maupun Israel telah mengumumkan bahwa 10 sandera yang masih hidup dan masih ditahan di Jalur Gaza akan dibebaskan jika kesepakatan gencatan senjata selama 60 hari berhasil tercapai.
Namun penolakan Tel Aviv untuk menarik seluruh pasukannya dari Jalur Gaza menghambat kemajuan dalam mencapai kesepakatan. Penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza itu menjadi salah satu tuntutan utama Hamas.
Dalam pernyataannya, Hamas mengklaim bahwa para petempurnya kini "melancarkan perang atrisi yang mengejutkan musuh setiap hari dengan taktik lapangan yang inovatif, yang menyebabkan musuh kehilangan inisiatif, dan mengacaukan perhitungan mereka, meskipun mereka unggul dalam kekuatan tembak dan superioritas udara".
"Semakin lama perang berlanjut, semakin tentara pendudukan tenggelam ke dalam pasir Gaza yang bergeser dan menjadi semakin rentan terhadap serangan kualitatif perlawanan," sebut Hamas dalam peringatannya untuk militer Israel.
Simak juga Video 'Alibi Israel soal Rudal Hantam Anak-anak Gaza yang Sedang Ambil Air':