Yordania mengumumkan penarikan Duta Besarnya dari Israel pada Rabu (1/11) waktu setempat. Otoritas Amman juga menyerukan kepada Duta Besar Israel di wilayahnya untuk menjauhkan diri dari unjuk rasa yang digelar memprotes pengeboman Israel terhadap Jalur Gaza.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (2/11/2023), Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania Ayman Safadi dalam pengumumannya juga menyebut serangan tanpa henti oleh Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan orang-orang yang tidak bersalah dan menyebabkan bencana kemanusiaan.
Ditegaskan Safadi dalam pengumumannya bahwa Duta Besar Yordania hanya akan kembali ke Tel Aviv jika Israel menghentikan perangnya di Jalur Gaza dan mengakhiri 'krisis kemanusiaan yang diakibatkannya'.
"Ini untuk menunjukkan sikap Yordania yang menolak dan mengutuk perang Israel di Gaza, yang menewaskan orang-orang tidak bersalah dan menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ucap Safadi dalam pengumumannya yang dirilis media pemerintah Yordania.
Lebih lanjut, Safadi mengatakan bahwa keputusan ini juga diambil karena Israel merampas makanan, air dan obat-obatan bagi warga Palestina setelah mereka mengepung Jalur Gaza usai serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Safadi kemudian menegaskan bahwa Duta Besar Israel untuk Yordania, yang pergi dari negara itu dua pekan lalu saat unjuk rasa mengecam Israel marak berlangsung, hanya akan diizinkan kembali ke Amman dengan syarat yang sama.
Yordania menjadi negara Arab kedua yang menormalisasi hubungan dengan Israel beberapa dekade lalu.
Simak Video 'Saat Tank-tank Israel Jadi Sasaran Peluru 'Yasin 105' Hamas':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/imk)