Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan agar kelompok milisi Palestina, Hamas dimasukkan ke dalam target koalisi internasional melawan kelompok ISIS.
Hal itu disampaikan Macron dalam kunjungan solidaritasnya ke Israel menyusul serangan besar-besaran Hamas pada 7 Oktober lalu. Pemimpin Prancis itu kemudian juga mengunjungi Ramallah di Tepi Barat, di mana ia mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa serangan Hamas "juga merupakan bencana bagi rakyat Palestina".
Setelah pertemuannya dengan Macron, Abbas mengatakan bahwa komunitas internasional harus menghentikan "agresi" Israel saat mereka memerangi Hamas di Jalur Gaza.
"Kami mendesak Anda, Presiden Macron, untuk menghentikan agresi ini," kata Abbas, dikutip kantor berita AFP, Rabu (25/10/2023).
Dalam kunjungannya ke Israel, Macron mengatakan Koalisi Global melawan Daesh, atau kelompok Negara Islam (ISIS), "juga harus berperang melawan Hamas".
Pemimpin Prancis tersebut mengatakan dia telah mengusulkan hal ini dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan "mitra-mitra internasional" lainnya.
"Kita harus membangun koalisi regional dan internasional untuk berperang melawan kelompok teroris yang mengancam kita semua," katanya pada konferensi pers bersama dengan Netanyahu.
Macron mengatakan perluasan koalisi anti-ISIS akan menguntungkan Israel dan negara-negara tetangganya yang juga "terancam" oleh Hamas, yang dicap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.
(ita/ita)