Dua orang wanita diarak dalam kondisi telanjang dan diduga diperkosa massal di Manipur, India. Korban menyebut polisi sebenarnya ada di lokasi peristiwa keji itu, tapi tak berbuat apapun.
Dilansir BBC dan Hindustan Times, Sabtu (22/7/2023), peristiwa mengerikan itu viral di media sosial dan membuat publik India marah. Publik juga mempertanyakan peran polisi untuk menangani insiden mengerikan yang terjadi pada 4 Mei itu.
Aksi keji massa mengarak dua wanita tersebut dilakukan sebagai buntut dari konflik antaretnis di Manipur. Dua wanita yang diarak telanjang itu sebenarnya penyintas dari bentrokan antara etnis mayoritas Meitei dan etnis minoritas Kuki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka, yang berasal dari etnis Kuki, sebenarnya sempat diselamatkan oleh polisi bersama tiga anggota keluarganya. Namun, massa dari etnis mayoritas Meitei menghadang polisi dan para penyintas.
Massa disebut membunuh seorang pria berusia 56 tahun. Massa kemudian menelanjangi dan mengarak dua wanita yang kemudian peristiwa viral di media sosial.
Terbaru, muncul detail memberatkan dalam pengaduan tertulis dari kerabat salah satu korban wanita, yang salinannya dilihat BBC. Pengaduan tertulis itu menyebut massa diduga mengambil para penyintas dari tahanan polisi.
Dua orang yang selamat menuduh polisi hadir, tetapi 'tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka'. Polisi setempat tidak membantah tuduhan tersebut.
Namun, beberapa laporan media yang mengutip pejabat polisi anonim menyatakan bahwa polisi 'kalah jumlah'.
Seorang pejabat senior pemerintah yang enggan disebutkan namanya mengatakan polisi telah menerima lebih dari 6.000 pengaduan sejak dimulainya kekerasan pada 3 Mei dan keterlambatan dalam menangani kasus ini bisa jadi karena 'jumlah kecil polisi Manipur'.
Selain itu, dia mengatakan jika pemerintah menerima video tersebut lebih awal, tersangka akan ditangkap lebih cepat. Polisi Manipur belum menanggapi pertanyaan terkait tudingan lambatnya penanganan perkara.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Saksikan Video 'Amarah PM India soal 2 Wanita Diarak-Diperkosa Massal: Tak Ada Maaf!':
Apa yang Sebenarnya terjadi di Manipur?
Bentrokan antara anggota mayoritas Meitei dan komunitas suku Kuki telah mengakibatkan kekacauan total. Sedikitnya, 130 orang tewas dan 60.000 orang mengungsi.
Serangan terhadap perempuan terjadi pada hari-hari awal konflik ketika mereka mencoba melarikan diri setelah desa mereka diserang dan dibakar oleh 'gerombolan yang terdiri dari sekitar 800 hingga 1.000 pria, banyak dari mereka bersenjata'.
Dalam pengaduan mereka, mereka mengatakan bahwa mereka diselamatkan oleh polisi tetapi 'dirampok oleh massa yang kejam' dan dipaksa untuk telanjang lalu diarak.
Pengaduan tersebut mengatakan bahwa orang-orang dibunuh dan korban berusia 21 tahun 'diperkosa secara brutal di siang bolong'. Wanita ketiga, meski tidak terlihat dalam video, juga dipaksa telanjang.
Rekaman viral juga menunjukkan para wanita menangis, meringis kesakitan dan memohon belas kasihan kepada para penyerang mereka. Video itu mulai viral di media sosial pada Rabu (19/7).
Perdana Menteri India Narendra Modi akhirnya buka suara atas kejadian di Manipur. Dia menggambarkan insiden itu sebagai salah satu yang telah 'mempermalukan India'.
"Tidak ada kesalahan yang akan terhindar," ucap Modi.
Ketua Menteri Manipur Biren Singh juga mengeluarkan pernyataan tentang penangkapan pertama dan menuntut hukuman mati bagi mereka yang terlibat. Tetapi, para kritikus pemerintah mengatakan penangkapan pertama baru dilakukan lebih dari dua bulan setelah serangan tidak akan menimbulkan kepercayaan pada pihak berwenang.
Organisasi suku dan wanita Kuki setempat juga menyebut beberapa wanita lain telah diperkosa di negara bagian tersebut dan mencantumkan banyak kejahatan keji lainnya terhadap wanita.
(haf/idh)