USS Ronald Reagan Carrier Strike Group (CSG), kapal induk Amerika Serikat (AS), berlabuh di Bali, Indonesia. Ada apa?
Dalam laman resmi Institut Angkatan Laut AS, USNI, Senin (18/7/2023), kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) bersama dengan kapal-kapal penjelajah USS Antietam (CG-54) dan USS Robert Smalls (CG-62) disebut tiba di Dermaga Tanjung Benoa hari Minggu (17/7). Mereka melakukan kunjungan pelabuhan menyusul operasi rutin di Samudera Hindia.
Dikawal korvet pasukan Angkatan Laut Indonesia yakni KRI Sultan Hasanuddin (366), KRI Sultan Iskandar Muda (367), kapal induk AS tersebut melaksanakan fungsi pengawasan dan pengamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pada hari Jumat (14/7) di Samudera Hindia, USS Ronald Reagan menerima kunjungan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Muhammad Ali dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Letnan Jenderal Bambang Ismawan, yang terbang ke kapal induk AS tersebut.
Baca juga: Kapal Induk AS Berlabuh di Bali, Ada Apa? |
Minggu (16/7), Angkatan Laut AS, Pasukan Pertahanan Maritim Jepang (JMSDF) dan Angkatan Laut Republik Korea (ROKN) melakukan latihan trilateral BMD di Laut Jepang, dengan kapal-kapal perusak yang dilengkapi Aegis, USS John Finn (DDG-113), JS Maya (DDG-179) dan ROKS Yulgok Yi I (DDG-992). Hal itu sebagai bagian dari tanggapan terhadap peluncuran Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) Korea Utara pada Rabu lalu.
"Peluncuran rudal balistik berulang termasuk ICBM oleh Korea Utara secara serius mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, Asia Timur, dan komunitas internasional, yang tidak dapat diterima," ujars JMSDF dalam rilisnya.
Dalam rilis JMSDF tersebut juga diterangkan latihan yang melibatkan kekuatan militer AS ini, untuk mempromosikan kerja sama trilateral dalam rangka menjawab tantangan keamanan regional.
"Jenis latihan ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama trilateral untuk menjawab tantangan keamanan regional di tengah lingkungan keamanan yang semakin parah di sekitar Jepang dan menunjukkan komitmen kuat trilateral untuk melindungi keamanan dan kemakmuran bersama serta untuk meningkatkan tatanan internasional berbasis aturan," demikian rilis JMSDF pada hari Senin (17/7).
Lihat juga Video 'Penampakan Meteor Hijau Terang Berkobar di Langit AS':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Sementara itu, rilis Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan (Kemenhan Korsel), ROK menyatakan bahwa latihan bilateral AS dan Korsel serta latihan trilateral Korsel-AS-Jepang itu diadakan satu demi satu untuk menunjukkan pencegahan yang kuat terhadap Korea Utara di udara dan di laut.
"Ini untuk menunjukkan kesediaan untuk menanggapi provokasi peluncuran ICBM Korea Utara baru-baru ini" menurut rilis tersebut.
Kemenhan Korsel menilai latihan bersama meningkatkan kemampuan militer mereka. Kemenhan Korsel pun menyampaikan akan secara efektif merespons ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut).
"Latihan ini berfungsi sebagai kesempatan untuk meningkatkan kemampuan militer kita dalam menanggapi rudal balistik dan meningkatkan kerja sama keamanan antara Korea Selatan, AS, dan Jepang. Berdasarkan ini, kami akan secara efektif menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara," kata Kapten Ki-Young Kim, komandan kapal perusak Yulgok Yi I dalam rilis tersebut.
(aud/aud)