Tentara Wagner Kini Latih Pasukan Belarusia Usai Gagal Lawan Rusia

Tentara Wagner Kini Latih Pasukan Belarusia Usai Gagal Lawan Rusia

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 16 Jul 2023 06:00 WIB
Tentara Bayaran Wagner Beri Pelatihan Militer ke Pasukan Belarusia
Tentara Wagner beri pelatihan pasukan Belarusia. Foto: Reuters
Jakarta -

Tentara bayaran Wagner Group memberi pelatihan militer bagi pasukan Belarusia usai pemberontakan yang gagal di Rusia. Mereka dilatih penembakan taktis hingga pergerakan di medan perang.

Dirangkum detikcom, Sabtu (15/7/2023), pemberontakan yang berumur pendek itu diakhiri dengan kesepakatan, di mana beberapa tentara Wagner dan pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin seharusnya pindah ke Belarusia.

Namun, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko meragukan kesepakatan itu ketika dia mengatakan awal bulan ini bahwa belum ada tentara Wagner yang pindah ke negara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi pada Jumat (14/7) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Belarusia mengonfirmasi bahwa setidaknya beberapa personel Wagner telah tiba.

"Di dekat Asipovichy, unit pasukan pertahanan teritorial sedang menjalani pelatihan," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/7/2023).

ADVERTISEMENT

Kementerian itu mengatakan pasukan Belarusia mempelajari sejumlah keterampilan termasuk menembak taktis, bergerak di medan perang, teknik dan kedokteran taktis.

"Para petempur dari perusahaan militer swasta Wagner bertindak sebagai instruktur di sejumlah disiplin militer," ujar kementerian.

Keberadaan bos Wagner, Yevgeny Prigozhin sebagian besar tetap tidak diketahui setelah kesepakatan dengan Kremlin, di mana pemimpin Wagner itu diharapkan pindah ke negara tetangga Belarusia.

Proyek investigasi Hajun Belarusia mengatakan bahwa Prigozhin mungkin telah bermalam di dekat Asipovichy, tempat latihan militer berlangsung, setelah munculnya sebuah foto yang menunjukkan dia berada di kamp latihan.

Dalam sebuah video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Belarusia, tentara Wagner bertopeng diperlihatkan sedang melatih pasukan lokal.

"Tidak diragukan lagi itu adalah pengalaman yang sangat berguna bagi tentara Belarusia kami," kata seorang prajurit dalam sebuah wawancara.

"Kami tidak ambil bagian dalam pertempuran sejak akhir perang di Afghanistan," katanya merujuk pada invasi Uni Soviet ke negara itu pada 1979.

"Mereka bisa mengajari kami banyak hal," tutur prajurit lainnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak Video: Tentara Bayaran Wagner Beri Pelatihan Militer ke Pasukan Belarusia

[Gambas:Video 20detik]




Wagner Serahkan Ribuan Senjata-Alat Militer ke Rusia

Pemerintah Rusia sebelumnya mengumumkan militernya telah menerima lebih dari 2.000 unit perangkat keras militer, termasuk tank, dari Wagner. Penyerahan perangkat militer ini dilakukan menyusul pemberontakan singkat kelompok tentara bayaran tersebut bulan lalu.

Kelompok bersenjata, yang memainkan peran kunci dalam serangan di Ukraina tersebut, berusaha menggulingkan kepemimpinan militer Rusia selama pemberontakan singkat bulan lalu.

"Lebih dari 2.000 unit peralatan dan senjata telah diserahkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa yang diserahkan termasuk tank, peluncur roket bergerak, dan sistem anti-pesawat.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/7/2023), militer Rusia mengatakan telah mendapatkan "lebih dari 2.500 ton berbagai jenis amunisi dan sekitar 20.000 senjata kecil." Banyak peralatan tersebut, menurut kementerian, belum pernah digunakan dalam pertempuran sebelumnya.

Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa senjata tersebut telah dipindahkan ke posisi belakang di mana peralatan tersebut dapat dipelihara atau diperbaiki.

Bos Wagner Bertemu Putin Usai Gagalnya Pemberontakan

Presiden Vladimir Putin telah bertemu dengan bos Wagner Yevgeny Prigozhin beberapa hari setelah kelompok tentara bayaran tersebut berusaha menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.

Pertemuan di Kremlin tersebut berlangsung pada 29 Juni, beberapa hari setelah pemberontakan Wagner yang berumur pendek.

"Memang, presiden mengadakan pertemuan seperti itu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/7/2023). Dia menambahkan bahwa 35 orang ikut serta dalam pertemuan itu, termasuk para pemimpin tertinggi Wagner dan Prigozhin sendiri.

"Presiden memberikan penilaiannya atas peristiwa 24 Juni," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengacu pada pemberontakan Wagner yang gagal.

Dia mengatakan bahwa Putin juga "mendengarkan laporan" yang diberikan oleh para komandan Wagner.

Hal ini disampaikan Kremlin setelah Putin mengutuk para pemberontak sebagai "pengkhianat" dan memperingatkan bahaya perang saudara.

Setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Putin sangat bergantung pada tentara bayaran Wagner. Namun, Prigozhin berselisih dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov, kepala staf umum.

Prigozhin menuduh para petinggi militer Rusia berusaha "mencuri" kemenangan dari Wagner. Dia mengatakan dia memerintahkan anak buahnya untuk pergi menuju Moskow karena Kementerian Pertahanan ingin membubarkan Wagner setelah keberhasilan medan perang mereka.

Dinas keamanan Rusia, FSB awalnya meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap seruan Prigozhin untuk melakukan "pemberontakan bersenjata". Namun, kemudian FSB mengatakan kasus itu dibatalkan setelah Prigozhin memerintahkan anak buahnya mundur.

"Grup itu ada, tapi secara hukum tidak ada!" ulang Putin dalam wawancara tersebut. "Ini persoalan tersendiri terkait legalisasi aktual. Tapi ini persoalan yang harus dibicarakan di Duma Negara, di pemerintahan. Ini bukan persoalan mudah," kata Putin.

Putin mengatakan dia telah menawarkan 35 komandan Wagner berbagai pilihan pekerjaan, termasuk salah satunya di bawah kepemimpinan komandan langsung mereka, yang menggunakan nama panggilan Sedoy [Rambut abu-abu] - seorang pria yang telah berperang bersama para pejuang Wagner selama 16 bulan terakhir.

"Mereka semua bisa berkumpul di satu tempat dan terus mengabdi," kata Putin. "Dan tidak ada yang berubah bagi mereka. Mereka akan dipimpin oleh orang yang sama yang telah menjadi komandan sejati mereka selama ini," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(taa/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads