Wagner 'Cuci Gudang' Senjata ke Rusia Usai Gagalnya Kudeta

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 22:16 WIB
Tentara Wagner gagal lakukan kudeta di Rusia (Foto: REUTERS/Alexander Ermochenko)
Moskow -

Tentara bayaran Wagner gagal melakukan kudeta terhadap pemerintah Rusia. Kini, Wagner melakukan 'cuci gudang' senjata ke Rusia.

Pemberontakan Wagner terjadi pada 24 Juni. Rusia berhasil menggagalkan pemberontakan bersenjata itu dengan kesepakatan tercapai antara Kremlin dan pimpinan Wagner, Prigozhin, yang dimediasi oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko. Prigozhin sendiri merupakan mantan sekutu dekat Putin.

Dalam kesepakatan itu, Kremlin setuju membebaskan Prigozhin dan tentara bayarannya dari tuntutan pidana. Rusia juga mengizinkan Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia.

Sebagai imbalannya, Prigozhin membatalkan pemberontakan dan menarik mundur tentara bayaran Wagner ke markas mereka.

Kini, Wagner menyerahkan ribuan senjatanya ke Rusia. Senjata itu termasuk tank.

"Lebih dari 2.000 unit peralatan dan senjata telah diserahkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa yang diserahkan termasuk tank, peluncur roket bergerak, dan sistem anti-pesawat.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/7/2023), militer Rusia mengatakan telah mendapatkan 'lebih dari 2.500 ton berbagai jenis amunisi dan sekitar 20.000 senjata kecil'. Banyak peralatan tersebut, disebut pihak Rusia, belum pernah digunakan dalam pertempuran sebelumnya.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan senjata tersebut telah dipindahkan ke posisi belakang di mana peralatan tersebut dapat dipelihara atau diperbaiki.

Putin dan Bos Wagner Bertemu

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri sudah bertemu bos Wagner usai upaya kudeta. Dilansir AFP, Pertemuan di Kremlin tersebut berlangsung pada 29 Juni atau beberapa hari setelah pemberontakan Wagner yang berumur pendek.

"Memang, Presiden mengadakan pertemuan seperti itu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/7).

Dia mengatakan bahwa 35 orang ikut serta dalam pertemuan itu, termasuk para pemimpin tertinggi Wagner dan Prigozhin sendiri.

"Presiden memberikan penilaiannya atas peristiwa 24 Juni," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengacu pada pemberontakan Wagner yang gagal.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork