Presiden China Xi Jinping memuji kemitraan negaranya dengan Rusia dalam pertemuan dengan politisi top Moskow di Beijing. Xi bahkan mencetuskan agar China dan Rusia bersama-sama memimpin reformasi tata kelola global ke arah yang benar.
Seperti dilansir AFP, Selasa (11/7/2023), Beijing dan Moskow telah meningkatkan kerja sama ekonomi dan kontak diplomatik dalam beberapa tahun terakhir, dengan hubungan yang semakin dekat terjalin sejak Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu.
Pada Senin (10/7) waktu setempat, seperti dilaporkan televisi pemerintah CCTV, Xi menghadiri pertemuan dengan Ketua Dewan Federasi Rusia, setara majelis tinggi parlemen, Valentina Matviyenko, di Aula Besar Rakyat di Beijing.
Dalam pertemuan itu, Xi mengatakan bahwa pengembangan hubungan antara kedua negara menjadi 'pilihan strategis yang dibuat oleh kedua negara berdasarkan kepentingan fundamental negara dan rakyat masing-masing'.
"Kedua pihak juga perlu memperkuat komunikasi dan kolaborasi dalam mekanisme multilateral seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai dan negara-negara BRICS, memimpin arah reformasi tata kelola global yang benar, dan menjaga kepentingan bersama negara-negara dengan pasar berkembang dan negara-negara berkembang," imbuh laporan CCTV itu.
Para pemimpin negara-negara Barat berkumpul di Lithuania sejak Senin (10/7) waktu setempat, menjelang digelarnya KTT NATO yang diperkirakan akan fokus membahas prospek keanggotaan Ukraina di masa depan. Rusia menanggapi dengan kemarahan soal rencana bergabungnya Ukraina dengan NATO.
China sendiri mengatakan pihaknya netral dalam perang, namun penolakan negara itu mengecam invasi Rusia ke Ukraina telah membuat banyak sekutu Kyiv menuduhnya mendukung Moskow.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)