AS Pasok Bom Cluster, Ukraina Janji Tak Gunakan di Area Berpenduduk

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 08 Jul 2023 17:55 WIB
Tentara Ukraina melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia di wilayah Donetsk (dok. REUTERS/Sofiia Gatilova/File Photo)
Washington DC -

Di tengah kritikan terhadap rencana memasok bom cluster ke Ukraina, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Kyiv telah memberikan jaminan untuk menggunakannya dengan sangat hati-hati.

Ukraina juga berjanji untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil, termasuk dengan tidak menggunakan bom cluster di area-area berpenduduk. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (8/7/2023).

Pada Jumat (7/7) waktu setempat, Pentagon mengumumkan paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina, yang mencakup 'dual-purpose improved conventional munitions' atau yang biasa disebut bom cluster. Ini berarti untuk pertama kalinya AS memasok bom cluster ke Ukraina sejak Rusia menginvasi setahun lalu.

Langkah itu menuai kecaman keras dari kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) karena bahaya besar yang diberikan oleh bom cluster yang tidak meledak.

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, dalam penjelasannya, mengakui bahwa 'ada risiko besar membahayakan sipil jika pasukan dan tank Rusia menggulingkan posisi Ukraina dan merebut lebih banyak wilayah Ukraina dan menaklukkan lebih banyak warga sipil Ukraina karena Ukraina tidak memiliki cukup artileri'.

Namun, lanjut Sullivan, Kyiv telah memberikan jaminan untuk menggunakan bom cluster dengan sangat hati-hati dan meminimalkan risiko bagi warga sipil.

"(Ukraina) Telah memberikan jaminan tertulis bahwa mereka akan menggunakannya dengan sangat hati-hati," ungkap Sullivan dalam pernyataannya.

Dia juga menekankan bahwa pemerintah Kyiv 'memiliki setiap insentif untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil, karena itu adalah warga negara mereka'.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Detik-detik Tank Rusia Ditembak Ukraina, Kru Kocar-kacir':






(nvc/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork