472 Artefak Akan Dibalikin Belanda ke RI: Harta Karun Lombok hingga Keris

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 06 Jul 2023 18:37 WIB
Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, Gunay Uslu. (Jurriaan Hoefsmit/Twitter Gunay Uslu)
Jakarta -

Sebanyak 472 artefak atau benda bersejarah akan dikembalikan Belanda ke Indonesia. 472 artefak itu termasuk harta karun dari Lombok hingga keris dari Klungkung, Bali.

Sebagaimana dilansir situs web Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid), Kamis (6/7/2023), transfer kepemilikan ke Indonesia akan dilakukan pada 10 Julli di Museum Volkenkunde.

Berikut adalah rincian 472 benda bersejarah dari Indonesia yang akan dikembalikan Belanda:

- 'Harta Karun Lombok', terdiri dari 355 benda dari Lombok
- Empat patung dari Singasari
- Satu keris dari Klungkung
- Koleksi Pita Maha, terdiri dari 132 benda dari Bali

Sebenarnya ada 478 benda budaya yang akan dikembalikan Belanda atas permintaan dari Indonesia dan Sri Lanka. Dari 478 benda, 6 objek berasal dari Sri Lanka. Berikut adalah rincian enam benda dari Sri Lanka yang akan dikembalikan Belanda:

- Kanon Lewke
- Chestane Emas (pedang seremonial)
- Pisau Sinhalese
- Kastanye perak
- Dua pistol

Indonesia meminta pengembalian benda bersejarah pada musim panas lalu karena benda-benda ini punya arti penting untuk negara. Sejarah dan asal dari benda-benda ini telah secara luas diteliti oleh Museum Nasional Kebudayaan Nasional dan dikonsultasikan dengan Indonesia. Komite Koleksi Kolonial Belanda telah berdiskusi dengan Komte Repatriasi Indonesia, I Gusti Agung Wsaka Puja, yang juga mantan Duta Besar RI di Belanda.

Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, Gunay Uslu, menjelaskan kebijakan ini juga diambil atas rekomendasi dari Komite Koleksi Kolonial yang diketuai Lilian Goncalves-Ho Kang You.

"Ini adalah momen bersejarah. Ini merupakan pertama kalinya, berdasarkan saran dari Komite Koleksi Kolonial, kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda. Tapi lebih dari itu, ini adalah momen untuk melihat masa depan. Kita tidak hanya mengembalikan benda-benda, kita sesungguhnya memulai periode saat kita akan bekerja sama lebih intensif dengan Indonesia dan Sri Lanka. Contohnya dalam bidang riset koleksi, presentasi, dan pertukaran tenaga profesional museum," kata Gunay Uslu.

Simak juga Video'Jubir soal Anies Terima Tongkat Pangeran Diponegoro: Tugas Kenegaraan':






(dnu/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork