Sosok Sherpa atau pemandu asal Nepal bernama Geljie menjadi sorotan setelah menyelamatkan seorang pendaki asal Malaysia yang nyaris tewas saat ingin menaklukkan puncak Gunung Everest. Geljie yang berusia 30 tahun ini menuturkan misi penyelamatan itu sebagai penyelamatan 'paling sulit' dalam hidupnya.
Geljie diketahui sudah berpengalaman menjadi Sherpa dalam memandu pendaki dan bahkan puluhan kali menyelamatkan para pendaki yang mengalami insiden saat hendak mencapai puncak Everest.
Dalam wawancara dengan wartawan CNN Anderson Cooper, seperti dilansir CNN, Selasa (6/6/2023), Geljie menceritakan momen penyelamatan dramatis yang dilakukannya terhadap seorang pendaki asal Malaysia pada pertengahan Mei lalu.
Dia mengatakan bahwa dirinya tengah memandu seorang klien pendaki untuk menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia, ketika mendapati seorang pendaki lainnya sendirian berpegangan pada tali.
Situasi itu terjadi di zona kematian atau 'death zone', sebuah area dekat puncak Everest yang tingginya mencapai 8.849 meter di mana suhunya sangat rendah dan tidak ada cukup oksigen untuk bernapas tanpa bantuan selama lebih dari beberapa menit.
Geljie lantas mengambil keputusan sulit, yakni meninggalkan misi pendakian bersama kliennya demi menyelamatkan pendaki yang mengalami insiden itu. Belakangan diketahui bahwa pendaki itu berasal dari Malaysia. Dituturkan Geljie bahwa pendaki Malaysia itu 'tidak memiliki apa-apa' dan 'nyaris mati'.
"Tidak ada yang membantunya, tidak ada teman, tidak ada oksigen, tidak ada Sherpa yang bersamanya, tidak ada pemandu -- jadi ini sangat berbahaya baginya," ucap Geljie kepada Cooper.
Simak penuturan Geljie selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Momen Sherpa Selamatkan Pendaki Malaysia yang Nyaris Mati di Everest':
(nvc/ita)