Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangan drone ke Kremlin tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan pemerintah Amerika Serikat. Dia pun mengancam bahwa Rusia akan merespons dengan "tindakan nyata".
"Jelas bahwa tanpa sepengetahuan pengawas mereka, para teroris dari Kyiv tidak bisa melakukan (serangan)," kata Lavrov merujuk ke Washington.
"Kami akan menanggapi dengan tindakan nyata," ujar Lavrov dalam kunjungan ke India pada Jumat (5/5/2023).
Seperti dilansir CNN, Jumat (5/5/2023), otoritas Rusia awalnya menuding Ukraina melancarkan dua serangan drone ke kompleks Kremlin di Moskow pada Rabu (3/5) malam waktu setempat, dalam apa yang disebut sebagai 'percobaan pembunuhan' terhadap Presiden Vladimir Putin. Kiev membantah keras tudingan itu.
Kemudian dalam pernyataan pada Kamis (4/5) kemarin, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov juga menuduh Amerika Serikat turut terlibat dalam serangan drone itu sebagai dalang utama. Peskov menyebut keputusan untuk melancarkan serangan semacam itu diambil oleh AS dan dilaksanakan oleh Ukraina. Washington membantah tuduhan itu.
"Saya hanya akan memberitahu Anda bahwa Peskov berbohong," ucap koordinator komunikasi strategis pada Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
"Maksud saya, itu klaim yang menggelikan. Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan ini. Kami bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi di sini," sebutnya.
Simak Video 'Detik-detik Kediaman Putin Diserang Drone':
(ita/ita)