Menteri Ukraina: Rudal Rusia Targetkan Anak-anak Sedang Tidur!

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 29 Apr 2023 10:43 WIB
Serangan rudal Rusia menghantam gedung permukiman di Ukraina (dok. Press service of the Interior Ministry of Ukraine/Handout via REUTERS)
Kiev -

Sedikitnya lima anak-anak tewas akibat rentetan serangan rudal terbaru Rusia ke berbagai wilayah Ukraina. Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba menyebut rudal-rudal Moskow itu menargetkan anak-anak yang sedang tertidur.

Seperti dilansir Politico dan AFP, Sabtu (29/4/2023), total ada 23 rudal jelajah yang diluncurkan pasukan Rusia ke target-target di Ukraina pada Jumat (28/4) dini hari waktu setempat. Rentetan serangan rudal itu merupakan serangan besar-besaran Rusia yang pertama dalam beberapa pekan terakhir.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan sedikitnya 21 rudal, dari total 23 rudal yang ditembakkan Rusia, berhasil ditembak jatuh oleh pasukannya. Disebutkan bahwa rudal-rudal jelajah jenis Kh-101/Kh-555 itu ditembakkan dari pesawat-pesawat strategis Tu-95 milik Rusia yang mengudara di area Laut Kaspia.

Laporan Angkatan Udara Ukraina juga menyebut bahwa dua drone tempur telah dihancurkan dalam rentetan serangan terbaru Moskow itu.

Namun satu rudal Rusia di antaranya berhasil mengenai sebuah gedung permukiman sembilan lantai yang ada di kota Uman, Ukraina bagian tengah. Hantaman rudal itu menghancurkan sebagian besar gedung permukiman yang dihuni warga sipil itu.

Sedikitnya 23 orang dilaporkan tewas akibat hantaman rudal Rusia yang mengenai gedung permukiman di Uman itu. Empat korban tewas di antaranya, menurut otoritas Ukraina, merupakan anak-anak.

Satu rudal Rusia lainnya menghantam sebuah rumah warga di kota Dnipro, hingga menewaskan sedikitnya dua orang. Kedua korban tewas diidentifikasi sebagai seorang wanita berusia 31 tahun dan seorang balita perempuan berusia dua tahun, yang merupakan anak dari wanita itu.

"Serangan rudal yang menewaskan warga Ukraina yang tidak bersalah saat mereka tertidur, termasuk seorang anak berusia dua tahun, merupakan respons Rusia terhadap semua inisiatif perdamaian," sebut Kuleba dalam pernyataan via Twitter.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork