Seorang wanita asal Maroko menuturkan kisahnya yang dramatis saat bertahan hidup di tengah pertempuran sengit yang melanda Sudan beberapa waktu terakhir. Wanita berusia 28 tahun yang berprofesi sebagai akademisi ini berhasil diselamatkan usai ditampung oleh keluarga lokal Sudan selama sepekan terjebak konflik.
Seperti dilansir AFP, Kamis (27/4/2023), Leila Oulkebous yang merupakan mahasiswi doktoral ini berhasil diselamatkan dari krisis Sudan bersama beberapa orang lainnya dan telah diterbangkan ke Paris, Prancis, pada Rabu (26/4) waktu setempat.
Pertempuran sengit antara pasukan dari jenderal-jenderal militer Sudan yang bertikai itu telah menewaskan ratusan orang dan memicu eksodus massal.
Oulkebous (28) menuturkan kepada AFP bahwa dirinya baru saja tiba di Pulau Tuti, sebelah utara ibu kota Khartoum, di mana dirinya sedang melakukan penelitian untuk tesis geografi, ketika kekerasan pecah sekitar dua pekan lalu.
"Saya baru saja tiba, saya berbalik dan saya melihat ledakan-ledakan, saya mendengar suara ledakan keras, suara baku tembak," tuturnya.
Di antara 245 orang yang dievakuasi dengan bantuan Kedutaan Besar Prancis, Oulkebous menyebutnya suatu 'keajaiban' dirinya masih hidup.
Oulkebous menuturkan dirinya terjebak berhari-hari di Pulau Tuti karena tidak bisa kembali ke hotelnya setelah pertempuran pecah. Adalah sebuah keluarga Sudan yang menyelamatkan Oulkebous dan menampungnya selama lebih dari sepekan, bahkan memberikan makanan rumahan dan menjamin keselamatannya.
"Berkat mereka saya bisa menghadapi rasa terkejut yang saya rasakan," ucapnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)