Kian Menjadi-jadi Bentrokan Maut Saat Upaya Kudeta di Sudan

Kian Menjadi-jadi Bentrokan Maut Saat Upaya Kudeta di Sudan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Apr 2023 03:38 WIB
Heavy smoke bellows above buildings in the vicinity of the Khartoums airport on April 15, 2023, amid clashes in the Sudanese capital. - Explosions rocked the Sudanese capital on April 15 as paramilitaries and the regular army traded attacks on each others bases, days after the army warned the country was at a
Situasi bentrok di Sudan (Foto: AFP/-)
Jakarta -

Bentrokan maut antara militer dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang melakukan upaya kudeta makin menjadi-jadi di sejumlah wilayah Sudan. Sebanyak 185 jiwa tewas akibat insiden ini.

Dilansir AFP, Senin (17/4/2023), bentrokan ini terjadi sejak Sabtu (15/4) waktu setempat. Warga sipil turut tewas dalam bentrokan ini.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 185 orang, kata Volker Perthes, perwakilan khusus PBB untuk Sudan, kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk segera menghentikan permusuhan. Karena utusannya untuk Khartoum mengatakan sedikitnya 185 orang tewas akibat pertempuran itu.

Sekjen PBB mengatakan eskalasi lebih lanjut dari konflik antara tentara dan pasukan paramiliter, yang dipimpin oleh para jenderal saingan, "bisa menghancurkan negara dan kawasan."

ADVERTISEMENT

Bentrok Militer dan Paramiliter

Pertempuran sengit terjadi antara pasukan militer pemerintah Sudan dengan paramiliter RSF sejak Sabtu (15/4) waktu setempat. Pertempuran dipicu oleh upaya kudeta yang coba dilakukan paramiliter RSF.

Ledakan dan tembakan terdengar di jalanan ibu kota Khartoum, dengan paramiliter RSF sempat mengklaim telah menguasai Istana Kepresidenan Sudan, Bandara Khartoum, dan fasilitas vital lainnya. Klaim itu dibantah mentah-mentah oleh militer Sudan, yang mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah.

Pada Minggu (16/4) waktu setempat, militer Sudan kemudian melancarkan serangan udara terhadap markas paramiliter RSF di kota Omdurman, yang berbatasan dengan Khartoum, sebagai bentuk penegasan kembali kendali atas negara tersebut.

Militer Sudan dan paramiliter RSF disebut tengah memperebutkan kekuasaan saat faksi-faksi politik di negara itu berunding untuk membentuk pemerintahan transisi setelah kudeta militer terjadi tahun 2021.

Persatuan Dokter Sudan sebelumnya melaporkan sekitar 595 orang, termasuk petempur, terluka sejak pertempuran sengit terjadi pada Sabtu (15/4) waktu setempat. Puluhan personel militer dilaporkan tewas dalam pertempuran itu, namun jumlahnya belum diketahui secara jelas.

Simak pada halaman berikut penjelasan Kemlu RI soal kondisi WNI.

Simak Video: Bentrokan Militer di Sudan, Eks PM Minta Bantuan Internasional

[Gambas:Video 20detik]



Tak Ada WNI Jadi Korban

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Saat ini ada sekitar seribuan WNI yang tinggal di Sudan.

"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan," kata Dirjen PWNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Minggu (15/4).

Judha mengatakan peristiwa baku tembak yang terjadi pada Sabtu (15/4) tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat antara militer dan paramiliter RSF. Baku tembak terjadi pada sejumlah titik di kota Khartoum.

"Peristiwa ini diduga disebabkan adanya perbedaan pendapat antara militer dan RSF terkait proses reformasi sektor keamanan dan integrasi RSF ke dalam militer Sudan, sebagai bagian dari proses politik yang sedang berlangsung saat ini," ungkapnya.

Judha memastikan KBRI Khartoum-Sudan terus memantau situasi dan memberikan imbauan ke masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. WNI yang ada di lokasi konflik tersebut juga diminta menjauhi titik-titik rawan yang ada.

"KBRI juga terus mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia," kata dia.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads