- China Larang Kapal-kapal Berlayar Dekat Taiwan, Ada Apa?
Otoritas China melarang kapal-kapal untuk berlayar di perairan sebelah utara Taiwan pada Minggu (16/4) mendatang. Larangan itu diumumkan setelah Beijing selesai menggelar latihan perang skala besar di sekitar Taiwan selama tiga hari.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/4/2023), larangan berlayar di dekat Taiwan itu diumumkan oleh otoritas keselamatan maritim Provinsi Fujian, China bagian timur, dalam pernyataan yang dirilis Kamis (13/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengumumannya, otoritas keselamatan maritim Provinsi Fujian menjelaskan bahwa area perairan berjarak sekitar 160 kilometer dari Taipei itu akan ditutup pada Minggu (16/4) mendatang, mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00 waktu setempat.
Ditegaskan bahwa kapal-kapal akan 'dilarang masuk' selama periode penutupan berlangsung.
- Pengkritik Kremlin Alexei Navalny Diduga Kembali Diracun di Penjara
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, yang dikenal sebagai pengkritik Kremlin diduga kembali diracun selama mendekam di dalam penjara. Navalny yang tengah mendekam di penjara Rusia ini dilaporkan sedang berjuang menghadapi sakit perut yang parah yang diduga pertanda semacam racun yang bekerja lambat.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/4/2023), juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, mengungkapkan bahwa ambulans dipanggil untuk membawa Navalny pada Jumat (7/4) hingga Sabtu (8/4) pekan lalu dari penjara koloni IK-6 dengan pengamanan ketat di Melekhovo, yang berjarak sekitar 250 kilometer di sebelah timur Moskow.
Dituturkan Yarmysh kepada Reuters pada Kamis (13/4) waktu setempat bahwa Navalny mengalami sakit perut yang parah dan tidak bisa mengonsumsi makanan di dalam penjara yang disediakan untuknya, karena itu justru membuat sakit perutnya semakin parah.
- Taiwan Simulasi Hadapi Serangan Rudal Usai China Latihan Perang
Taiwan menggelar simulasi menghadapi situasi perang dan bencana pada Kamis (14/4) waktu setempat, setelah China menuntaskan latihan perang besar-besaran. Relawan dalam simulasi ini mempraktikkan langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi serangan rudal hingga ledakan senjata kimia.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/4/2023), lebih dari 1.000 relawan menjalani simulasi dengan berbagai skenario bencana dan perang di kota Taichung, dengan para petugas darurat bergegas melakukan evakuasi para korban luka dengan tandu dan manekin-manekin diangkut menggunakan kantong mayat.
Simulasi bencana dan perang ini digelar pada Kamis (13/4) waktu setempat, setelah digelar latihan perang China di perairan sekitar Taiwan yang baru berakhir tiga hari sebelumnya.
(nvc/nvc)